Sukses

Menkes: Cukup Muka yang Manis, Kencing Jangan Manis

Dalam puncak Hari Kesehatan Sedunia 2016, Menkes kembali mengingatkan masyarakat yang hadir untuk melawan dan mencegah diabetes.

Liputan6.com, Jakarta Dalam puncak Hari Kesehatan Sedunia 2016 di Pasar Modern BSD City, Banten, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek kembali mengingatkan masyarakat yang hadir untuk melawan dan mencegah diabetes.

"Diabetes adalah penyakit gula atau kencing manis. Orang muka yang manis, ini malah kencingnya yang manis," kata Menkes pada Minggu (10/4/2016).

Sebelum memberi sambutan di Puncak Hari Kesehatan Sedunia 2016 "Aksi Deteksi Dini Diabetes Terintegrasi Posbindu PTM", Menkes menyempatkan berolahraga terlebih dahulu bersama Kepala BPOM RI, Roy Sparingga dan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Mohammad Subuh, MPPM. 

Ia mengatakan diabetes tidak bisa disembuhkan, sekali kencing manis seumur hidup dicap penderita kencing manis. "Sampai di kubur pun dicap penderita kencing manis," kata Menkes menambahkan.

Orang seringkali menyebut diabetes sebagai penyakit turunan. Jika ada ayah, ibu, kakek, atau nenek adalah orang diabetesi, maka turunan selanjutnya akan mengalami hal serupa. Hal itu dibantah sama Menkes.

"Sering dikatakan turunan, ya nggak juga. Kita bisa mencegah diabetes. Kalau memang orangtua dengan diabetes bukan berarti kita harus diabetes," ujar Menkes.

"Keluarga saya ada yang diabetes, Alhamdulillah saya enggak. Karena saya menjaga pola makan sehat," kata Menkes menambahkan.

Menurut Menkes, sebagian besar kasus diabetes sebenarnya dapat dicegah, karena 90 persen kasus ini merupakan diabetes tipe-2 yang disebabkan gaya hidup tidak sehat.

Ada pun gaya hidup yang tidak sehat seperti kegemukan (obesitas), kurang aktivitas, dan diet yang kurang sehat. Pria dengan lingkar pinggang lebih dari 90 cm dan wanita lebih dari 70-80 cm, harus diwaspadai berisiko diabetes.

"Sekarang ada car free day. sempatkan olahraga," kata Menkes. Peningkatan berat badan berbanding lurus dengan peningkatan diabetes. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, lebih dari seperempat penduduk Indonesia kurang melakukan olah tubuh.

Sementara diet yang tidak sehat, jangan dibiasakan makan mi dicampur nasi ditambah kerupuk. Selesai makan, jangan minum yang manis dan kue yang manis-manis.

Tidak cukup jika hanya mengontrol makanan

 Upaya pencegahan dan penanggulangan diabetes menjadi penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Global dengan target mengurangi angka kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular dengan jumlah sepertiga pada tahun 2030.

Upaya tersebut hanya dapat terlaksana dengan sukses dengan adanya partisipasi seluruh sektor masyarakat termasuk pemerintah, pendidik, produsen, masyarakat umum, sektor swasta, media hingga individu itu sendiri.

“Diabetes adalah kondisi yang akan dialami penyandangnya seumur hidup, sehingga peran dalam pengendalian dan penanganan diabetes diperlukan kerja sama antara penyandang, tenaga kesehatan, dan bahkan keluarga,” kata Sandeep Sur, Presiden Direktur PT Novo Nordisk Indonesia.

“Melalui inisiatif Changing Diabetes, Novo Nordisk melakukan upaya berkelanjutan bersama para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran, meningkatkan akses ke perawatan dan menangani aspek-aspek psikososial dari diabetes untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan mendukung para penyandang diabetes untuk mengelola kondisinya dengan lebih baik," kata dia menambahkan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.