Sukses

Pakai Gelang Khusus Saat Tumbuh Gigi, Bayi Ini Keracunan Timbal

Maksud hati memakaikan gelang khusus untuk mengurangi rasa sakit saat tumbuh gigi, sang bocah malah keracunan timbal.

Liputan6.com, Jakarta Seorang bocah usia sembilan bulan asal Amerika Serikat keracunan timbal gara-gara memakai serta menggigiti gelang yang dikabarkan mampu mengurangi rasa sakit saat tumbuh gigi. Ternyata, ada komponen pada gelang tersebut mengandung tinggi timbal.

Awalnya dokter yang memeriksa bocah cilik ini curiga dengan kadar timbal yang tinggi setiap kali cek darah rutin. Di dalam darahnya terdapa 41 mikrogram/dL. Padahal kalau di atas 5 mikrogram/dL, itu tidak normal seperti disampaikan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Tim investigasi kesehatan lalu meninjau rumah bayi itu. Ditemukan ada jendela bercat tinggi rumah. Namun, bayi tersebut tidak mungkin menjangkau jendela itu.

Saudara kandung bayi itu pun diperiksa. Hasilnya, kadar timbal dalam darah kurang dari 3 mikrogram/dL, mengutip laman Live Science, Selasa (5/9/2017).

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manik-manik pada gelang tinggi timbal

Tim investigasi kesehatan kemudian fokus pada gelang yang dipakai bocah perempuan ini. Gelang tersebut merupakan "gelang hemat energi homeopati" yang dibeli orangtua bocah dari seniman lokal. Tujuan orangtua memberikan gelang itu untuk mengurangi ketidaknyamanan sang buah hati saat tumbuh gigi.

Setelah gelangnya diteliti, ditemukan manik-manik pada gelang tersebut yang memiliki tingkat timbal amat tinggi yakni 17 ribu parts per million (ppm). Padahal, kadar aman kandungan timbal pada produk untuk anak-anak kurang dari 90-100 ppm.

Ini bukan kali pertama timbul masalah dari produk untuk mengurangi rasa nyeri saat tumbuh gigi (homeopati). Sebelumnya pada bulan Oktober 2016, penggunaan produk homeopathi terkait dengan kejang pada bayi dan anak-anak.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini