Sukses

Jangan Salah Kaprah, Anemia Bukan Tekanan Darah yang Rendah

Banyak orang berasumsi bahwa Anemia adalah penyakit yang mempengaruhi tekanan darah yang rendah sehingga tubuh mudah lelah, ternyata salah.

Liputan6.com, Jakarta Pengetahuan masyarakat terhadap penyakit umum berikut ini ternyata masih keliru. Anemia jenis penyakit yang sebabkan tubuh manusia kekurangan darah merah, hingga kini masih menjadi masalah kesehatan besar di Indonesia.

Pemahaman akan penyebab, gejala, hingga pengertian Anemia sendiri di Indonesia masih mengalami kekeliruan ungkap DR. Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK, selaku Wakil Ketua PP-PDGMI dalam paparan materi yang diberikan pada Konferensi Pers dan Peluncuran Kampanye Publik "Indonesia Bebas Anemia" oleh Merck bersama Perhimpunan Dokter Gizi Medika Indonesia (PDGMI), Rabu (16/3/2016).

"Anemia itu bukan terletak pada tekanan darah rendah namun hemoglobinnya yang rendah," ungkap Dokter Anie, sapaan hangatnya.

Dokter Anie menjelaskan, hemoglobin (Hb) merupakan zat di dalam sel darah merah (eritrosit) dengan fungsi sebagai mengikat oksigen dalam menghantarkan ke seluruh sel jaringan tubuh. "Hb itu sendiri dibentuk dari gabungan protein dan zat besi - itu yang menyebabkan mengapa orang dengan anemi membutuhkan zat besi yang lebih. Terutama pada wanita," Dokter Anie memaparkan.

Penderita anemia di Indonesia secara jenis kelamin memang diduduki oleh wanita dewasa dan remaja, sebab wanita mengalami dua fase yang tidak ada pada pria yaitu kehamilan dan menstruasi. Data proporsi prevalensi anemia di Indonesia yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan, 26,4 persen pada anak-anak 12,4 persen anak laki-laki usia 13 hingga 18 tahun, 22,7 persen pada anak perempuan. Sedangkan perempuan di usia 15 hingga 49 tahun menduduki angka 22,7 persen dan 37,1 persen terjadi pada ibu hamil.

"Data Riskesdas cukup menunjukkan secara kongkret, penderita anemia di Indonesia cenderung pada wanita baik dewasa maupun remaja. "Anemia merupakan masalah kesehatan yang tinggi - yang terjadi pada wanita usia subur (WUS), wanita hamil, dan remaja", ujar Dokter Anie.

Dokter Anie menyarankan pada ibu hamil dan remaja putri unutk mengonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi juga menambahkan tablet tambah darah (TTD) saat menstruasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.