Sukses

Jajanan Anak Sekolah Masih Jadi Perhatian di 2014

Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di tahun 2014 masih menjadi perhatian BPOM karena masih ada pedagang nakal.

Sepertinya masalah jajanan anak sekolah masih menjadi perhatian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) di 2014. Pasalnya, masih banyak jajanan di sekolah tingkat dasar yang belum memenuhi syarat.

Menurut Kepala BPOM, Dr. Roy A Sparringa, M.App.Sc tahun 2014 ditargetkan 10 persen sekolah dari total 180.000 SD dan MI yang akan dilakukan pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).

"Target kami di 2014 ini 18.000 sekolah SD/MI terkait PJAS sudah dapat memenuhi syarat seperti tidak ada bahan berbahaya, tidak ada bahan tambahan pangan, bebas dari kontaminasi ligam berat dan higiens," kata Roy seperti ditulis Kamis (9/1/2014).

Di tahun 2013 menurut Roy, BPOM sudah mampu menurunkan jumlah persentase PJAS yang tidak memenuhi syarat. Dan hasil uji PJAS dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami peningkatan yaitu 57.36 persen menjadi 80.79 persen yang memenuhi syarat.

"Kalau tahun 2012 lalu PJAS yang mengandung bahan berbahaya 9 persen sekarang jumlahnya sudah menurun dan cukup membaik yaitu 6 persen. Selain itu konsentrasi bahan tambahan pangan pun sudah menurun," ujar Roy saat ditemui di Aula gedung C kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta.

Pengawasan PJAS dilakukan melalui sampling pengujian laboratorium terhadap penggunaan bahan berbahaya seperti rhodamin B, borax, formalin, methanyl yellow dan adanya cemaran mikroba.

"Sampling PJAS dj 2013 dari 884 sekolah SD dan Madrasah Ibtidaiyah di 30 kota jumlahnya 5.566. Dan hasilnya yang tidak memenuhi syarat ada 1.730 atau 31,08 persen," kata Roy menjelaskan.

Kegiatan pengawasan, pembinaan dan pengawalan PJAS ini menurut Roy diperkirakan dapat melindungi 2.837.831 siswa, 169.930 pedagang PJAS dan 5.675.662 orangtua siswa.

Roy menambahkan perhatian BPOM masih terfokus pada empat makanan yaitu es, jelly, sirup bewarna dan bakso.

"Untuk tahun 2014 PJAS masih menjadi perhatian kami seperti kehigienisan es batu, dan bahan tambahan pangan pada jelly serta pewarna yang digunakan pada situp, bakso juga dikhawatirkan ada pemakaian boraks atau formalin. Dan kami berharap komunitas sekolah dan para elemennya seperti keluarga, para pedagang dapat bekerja sama melindungin para anak dari bahaya paparan mikroba dan bahan berbahaya lainnya," kata Roy.

(Mia/Mel)

Baca juga :

Awas, Bahaya Di Balik Es Batu Balok!
Jajanan Sekolah Bisa Hentikan Pertumbuhan Otak di Usia 5 Tahun
Awas, Jajanan Anak Sekolah Tak Sehat Picu Gagal Ginjal!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.