Sukses

Jajanan Sekolah Bisa Hentikan Pertumbuhan Otak di Usia 5 Tahun

Kecukupan gizi anak sekolah saat ini semakin memprihatinkan. Masih anak yang kekurangan protein

Bahan pewarna, pengawet, penyedap dan pemanis buatan ternyata masih banyak ditemukan di jajanan sekolah anak. Hal ini membuat anak bisa memiliki risiko penyakit berbahaya.

Seperti disampaikan oleh spesialis anak Dr. TB. Rachmat Sentika Sp.A, MARS bahwa kecukupan gizi anak sekolah saat ini semakin memprihatinkan.

"Kecukupan gizi anak saat ini sangat kurang, terutama protein. Padahal protein seharusnya dikonsumsi lebih dari 10 persen. Tapi anak sekolah ini hanya mengonsumsi karbohidrat," kata Rachmat pada acara 'Sehatnya Duniaku: Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu, dan Bergizi di kawasan Jakarta Timur beberapa waktu lalu, dan ditulis Senin (29/7/2013).

Karbohidrat yang meningkat ini, dianggap Roy membuat kualitas pertumbuhan anak menurun. Dan lagi pertumbuhan otaknya juga bisa berhenti pada usia 5 tahun.

"Kecukupan gizi sangat penting, dan ini berkaitan dengan kebiasaan jajan anak. Di sekolah, jajanan anak tidak berkualitas mencapai tujuh sampai sembilan persen. Sementara yang bawa bekal hanya sekitar dua belas persen," ungkap Roy.

Untuk itu, Roy menyerankan bagi orangtua untuk membawakan bekal makanan ke sekolahnya. Karena menurutnya, jajanan di luar sekolah sangat memprihatinkan.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.