Sukses

Cara Aman Nonton dan Main Kembang Api di Malam Tahun Baru 2018

Menonton kembang api di malam Tahun Baru 2018 akan membuat orang terkesima, tapi ada bahaya di balik kembang api.

Liputan6.com, Jakarta Menonton kembang api di malam Tahun Baru 2018 sangat menyenangkan. Warna-warni kembang api di langit dapat membuat siapa saja terkesima.

Di sisi lain, Anda perlu berhati-hati, kembang api juga menimbulkan bahaya bagi mata. Bahan kimia yang terkandung di dalam kembang api bisa berbahaya.

Panas yang ada pada kembang api akan membakar mata. Percikan kembang api menyebabkan keluarnya proyektil dari kembang api, yang bisa melukai atau membunuh Anda, dilansir dari Cleveland Clinic, Minggu (31/12/2017).

Seperti dilaporkan American Academy of Ophthalmology (AAO), ada risiko cedera mata serius saat menonton atau bermain kembang api.

Risiko dari paparan kembang api berupa luka pada kornea, ruptur (robek) bola mata, detasemen (lubang) retina, dan luka bakar kimia. Semua luka ini bisa menyebabkan kerusakan mata permanen atau memengaruhi penglihatan Anda.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lindungi mata dari paparan kembang api

Anda melindungi diri dari paparan kembang api. Misalnya, jika Anda menyalakan kembang api sendiri, selalu pakai kacamata pengaman. Ini akan memberi perlindungan dari percikan api dan proyektil yang ada di dalam kembang api.

Yang lebih penting lagi, jangan biarkan anak menyalakan kembang api. Percikan kembang api bisa terbakar pada suhu hingga 2.000 derajat Fahrenheit.

Selain itu, cuci tangan setelah menyentuh kembang api. Bahan kimia yang digunakan dalam kembang api cenderung dapat membuat mata iritasi bila Anda langsung menyentuh mata, tanpa mencuci tangan.

Jika Anda mengalami cedera mata akibat kembang api, AAO merekomendasikan, tidak boleh menggosok atau membilas mata serta mengoles salep pada mata. Sebaiknya, segera pergi ke dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.