Sukses

Susu dan Kopi Bisa Bikin Susah BAB?

Beberapa makanan bisa menimbulkan gangguan pencernaan yang berujung pada susah BAB atau konstipasi.

Liputan6.com, Jakarta Pencernaan yang tidak sehat bisa bikin susah BAB alias konstipasi. Tak hanya konstipasi membuat perut tidak nyaman, kotoran yang terus menumpuk dalam perut bisa berujung pada berbagai gangguan kesehatan. 

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah menu makanan sehari-hari yang kaya lemak dan kalori. Hal ini menciptakan tekanan pada hati dan sistem pencernaan.

Dolly Kumar seorang ahli kesehatan dari India, memberikan beberapa tip mudah yang bisa membantu memperkuat fungsi hati dan sistem pencernaan agar tak susah BAB. Melansir The Health Site, Minggu (14/05/2017):

1. Kurangi konsumsi kafein

Terlalu banyak mengonsumsi kafein (lebih dari dua cangkir sehari) bisa melambatkan proses detoksifikasi pada lever, dan menurunkan kerja sistem pencernaan. Beralihlah menggunakan teh hijau, yang lebih kecil kadar kafeinnya.

2. Berhenti konsumsi gula

Gula dalam jumlah yang cukup besar menimbulkan kesulitan bagi lever untuk mengubah fruktosa di dalamnya menjadi lemak di dalam darah. Mulailah menggunakan pemanis alami, seperti madu, untuk mengurangi penimbunan racun di dalam hati, sekaligus untuk mendongkrak pencernaan.

3. Batasi asupan produk susu

Mengonsumsi produk susu (dairy) dalam jumlah tinggi--kecuali yoghurt--membangun lendir di dalam lever. Hasilnya, racun-racun di dalam tubuh akan menumpuk dan pencernaan menurun.

Pilihlah protein dari tumbuhan yang akan lebih mudah untuk dicerna, untuk menggantikan asupan protein harian.

4. Perbanyak serat

Serat membersihkan sistem pencernaan dan mengurangi beban pekerjaan lever. Tambahkan lebih banyak oats dalam menu harian. Oats kaya akan serat dan protein.

5. Beralih ke minyak yang lebih sehat

Minyak sayur atau minyak wijen membuat kerja lever Anda semakin berat. Beralihlah ke minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau flaxseed, yang lebih mudah diserap tubuh agar tak lagi susah BAB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini