Sukses

Jarang Ganti Sikat Gigi Sebabkan 3 Hal Buruk Ini

Jangan hanya rajin sikat gigi, mengganti sikat gigi tiga sampai empat bulan sekali pun tidak boleh lupa Anda lakukan.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang sepertinya tidak peduli soal seberapa sering sikat gigi harus diganti. Padahal mengganti sikat gigi secara berkala harus dilakukan demi menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda.

Idealnya Anda mengganti sikat setiap tiga sampai empat bulan sekali. Karena kalau tidak, akibatnya tidak hanya dirasakan gigi atau mulut Anda tapi ke seluruh tubuh.

Berikut tiga hal yang terjadi jika Anda jarang ganti sikat gigi seperti dikutip dari Pulse, Senin (16/01/2017):

1. Risiko kotoran/bakteri

Bulu sikat semakin jarang akan sulit menjangkau dan membersihkan gigi dari sisa makanan dan minuman.

Akibatnya kuman dan bakteri pada mulut akan menumpuk dan mengendap dalam jangka waktu yang lama pada gigi Anda.

Tak hanya itu, ada kemungkinan Anda akan menelan kotoran dan kuman yang dapat terakumulasi dari waktu ke waktu. Sikat gigi yang ditaruh di kamar mandi yang lembab menjadi tempat terbaik bagi kuman/bakteri untuk berkembang biak. Penggunaan sikat gigi tersebut secara terus menerus akan berbahaya bagi tubuh di kemudian hari.

2. Risiko kerusakan gusi

Menggunakan sikat gigi dalam waktu lama mendapatkan bulu usang yang pada gilirannya dapat merusak gusi dan mengikis enamel yang berujung pada infeksi. Jika infeksi ini tidak diobati bisa sangat berbahaya bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.

3. Napas jadi bau

Menggunakan sikat gigi lebih lama dari yang seharusnya membuat bulu sikat bau yang dapat ditransfer kembali ke mulut. Setidaknya yang jelas hal ini akan mengakibatkan bau mulut selain masalah serius lainnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.