Sukses

Pemerintah Cina Melarang Menyajikan Daging Babi Asap Saat Imlek

Ada larangan menyajikan daging babi asap saat Imlek di Cina. Mengapa demikian?

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah provinsi Sichuan, barat daya kota Cina, melarang penduduk setempat melakukan tradisi menyajikan daging babi asap saat Imlek. Konon, proses pembakaran babi menyebabkan udara menjadi kotor.

Larangan membakar daging babi saat Imlek dikeluarkan pada 4 Januari 2015 oleh Deputy head of Dazhou Environtment Protection Bureau, Rao Bing. Padahal, menyantap daging babi asap dan sosis daging babi merupakan tradisi lama yang dipegang teguh penduduk Sichuan.

 

Masyarakat mencemooh dan skeptis terhadap larangan tersebut. Mereka percaya, asap yang berasal dari pembakaran daging babi bukanlah penyebab udara di sana menjadi kotor. Seharusnya yang disalahkan adalah emisi mobil dan konstruksi kota yang memang buruk.

Organisasi Perlindungan Lingkungan Non Pemerintah, Bayu Public Welfare Development, menentang pernyataan Rao tersebut. Kecil sekali kemungkinan daging babi asap menyebabkan polusi udara.

"Radiusnya saja hanya 50 meter. Tidak mungkin sampai terjadi polusi udara," kata salah seorang perwakilan dikutip dari situs China Daily pada Senin (8/2/2016)

Larangan membakar daging babi saat Imlek bukanlah hal kontroversial pertama yang dilakukan pemerintah setempat.

Pada Oktober 2015, mereka juga menyalahkan asap pembakaran jerami yang menyebabkan dua tempat tak jauh dari sawah di sana tercemar asap cukup parah. Padahal, letak tempat itu yang berdekatan langsung dengan jalan raya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.