Sukses

MRI 3 Tesla, Pemindai Mutakhir Bakal Hadir di Grup RSPI

Alat MRI berteknologi mutakir bakal hadir di Rumah Sakit Pondok Indah Group

Pendapatan negara Singapura di bidang Medical Tourism pada tahun 2013 mencapai Rp 35 triliun. Dari berbagai laporan yang ada diketahui, 49 sampai 55 persen pasien yang berobat di negara itu adalah warga Indonesia. Secara tak langsung terungkap bahwa sebagian kecil masyarakat masih belum percaya akan kualitas pelayanan kesehatan di negaranya sendiri.

Demi mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia pada layanan kesehatan di negeri sendiri, RS Pondok Indah Group menghadirkan standar terbaru dalam dunia medis melalui investasi teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, yaitu alat pemindai MRI (Magnetic Resonance Imaging) 3 Tesla Skyra.

"Untuk menarik kepercayaan masyarakat akan layanan di negaranya sendiri, terlebih dulu rumah sakit harus memperbaiki fasilitas dan layanan. Karena itu, rumah sakit kami mendatangkan MRI 3 TS ini," kata CEO Rumah Sakit Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto menjelaskan dalam acara 'Deteksi Dini Lebih Akurat Dengan MRI 3 Tesla Skyra' di Ruang Casablanca Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2014)

Sebenarnya, teknologi MRI sudah digunakan di banyak rumah sakit di Indonesia, yaitu MRI 1,5 Tesla. Lantas, apa yang memberdakan antara MRI 1,5 Tesla dan MRI 3 Tesla Skyra ini?

"Yang jelas, apa yang tidak kelihatan di MRI 1,5 Tesla akan terlihat dengan jelas di MRI 3 Tesla ini," kata Yanwar menambahkan.

Yanwar menuturkan bahwa MRI 3 Tesla Skyra memungkinkan pencitraan lebih detil sehingga dapat diketahui sejauh mana penyakit telah menyerang tubuh si pasien. "Contohnya penyakit tumor. Dapat dideteksi jenisnya apa, jinak, atau ganas, dan apakah sudah tahap inflamasi atau infeksi," kata dia lagi.

Di dunia kedokteran, MRI memang sangat diperlukan. Sebab, MRI merupakan teknik diagnostik medis yang menghasilkan gambaran untuk memeriksa serta mendeteksi kelainan di dalam tubuh, dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio frekuensi.

Sadar bahwa aktivitas pemeriksaan MRI kerap membuat kurang nyaman pasien, RSPI Group menyiasati dengan menata ruangan seindah dan senyaman mungkin, sehingga pasien merasa tenang dan nyaman. Rencananya, di Rumah Sakit Pondok Indah, akan dilengkapi dengan lampu dan pemandangan seperti pohon kelapa.

"Karena tempatnya sempit dan melakukan pemeriksaannya bisa 15 sampai 20 menit, maka kami membuat seperti ini. Agar pasien lebih nyaman selama di MRI," kata dia menerangkan.

Efek yang akan dihasilkan dari MRI 3 Tesla?

Dokter Spesialis Radiologi RS Pondok Indah, Dr. Med. Luqman Adji Saptogino, Sp. Rad (K), Sp. KN menjelaskan bahwa pada prinsipnya MRI 3 Tesla menggunakan medan magnet yang tidak akan menimbulkan efek samping berbahaya.

Menurut Luqman, pemeriksaan MRI ini benar-benar aman untuk seluruh pasien. "Seperti halnya dengan USG, bahkan ketika seorang wanita hamil dan melakukan pemeriksaan menggunakan MRI 3 Tesla, bayi yang ada di kandungannya tidak akan bermasalah," kata Dr. Luqman menjelaskan.

"Sejauh 'kantongnya' kuat, maka tak ada masalah," kata dia berkelakar.

Dokter Spesialis Radiologi RS Puri Indah, Dr. Rahmi Alfiah Nur Alam, Sp. Rad (K) menyebutkan bahwa MRI aman, juga buat ibu hamil, karena menggunakan sistem magnet. Dan tidak berefek samping.

Sejauh ini, lanjut Rahmi, belum ada laporan atau kelainan dari efek samping yang disebabkan oleh MRI 3 Tesla yang dilakukan oleh wanita hamil.

Akan beroperasi di Rumah Sakit Pondok Indah pada Bulan Mei


Saat ini baru Rumah Sakit Puri Indah, Jakarta Barat, yang merupakan bagian dari Rumah Sakit Pondok Indah Group yang menggunakan MRI 3 Tesla Skyra. Untuk di Rumah Sakit Pondok Indah yang terletak di Jakarta Selatan, baru akan beroperasi pada bulan Mei 2013.

Meski MRI 3 Tesla Skyra akan beroperasi, bukan berarti nantinya, MRI 1,5 Tesla akan 'dibuang' begitu saja. Sebab, tak semua pasien yang datang ke rumah sakit harus diperiksa menggunakan MRI 3 Tesla tersebut.

"Ketika pasien datang ke rumah sakit, kami akan melihat terlebih dulu apakah pasien itu memang cocok langsung diperiksa menggunakan MRI 3 Tesla atau tidak. Soalnya, ada pasien yang cukup hanya diperiksa menggunakan MRI 1,5 Tesla dan ada pula yang untuk memastikan penyakitnya harus diperiksa lagi menggunakan MRI 3 Tesla ini," kata Yanwar menjelaskan.

(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.