Sukses

Awas, Diare Bisa Sebabkan Anak Tak Sadarkan Diri!

Banjir yang kini melanda kawasan Ibu Kota membuat sebagian warganya terserang berbagai macam penyakit, salah satunya diare (mencret).

Banjir yang kini melanda kawasan Ibu Kota mengancam para korban dengan berbagai macam penyakit, salah satunya diare (mencret). Bagi Anda yang memiliki anak yang menderita penyakit pencernaan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Apa saja?

"Begitu ketemu anak yang mencret, harus diberi minum yang cukup. Begitu mencret, jangan sampai si anak kekurangan cairan. Berikan oralit untuk anak," kata Spesialis Anak Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, SpA, ditulis Health Liputan6.com pada Rabu (22/1/2014).

Menurut Marissa, jangan sekadar memberi air putih bagi anak yang diare. Usahakan agar anak diberi oralit. Apalagi bila diare berlangsung terus menerus. Kalau tidak ada oralit, bisa diganti dengan cairan yang dicampur gula dan garam.

"Orangtua harus punya oralit anak. Begitu anak mencret, langsung berikan itu. Kalau mencretnya jor-joran (red: banyak cairan keluar) dan hanya dengan air putih biasa saja, membuat natriumnya jadi terganggu," kata Marissa menjelaskan.

Lebih lanjut wanita cantik ini mengatakan, selama cairan yang ada di dalam tubuh si anak tercukupi, maka ketika ia menderita terkait pencernaannya, orangtua bisa meminimalkan risiko yang akan diderita anak tersebut.

Menurut lulusan S2 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, orangtua harus paham saat diare, tidak hanya cairan yang keluar dalam jumlah banyak melainkan juga elektrolit. Ini yang membahayakan.

Tubuh kita ini adalah ibarat suatu jaringan listrik yang begitu kompleks, didalamnya terdapat beberapa ‘pembangkit’ lokal seperti jantung, otak dan ginjal. Juga ada ‘rumah-rumah’ pelanggan berupa sel-sel otot. Untuk bisa mengalirkan listrik ini diperlukan ion-ion yang akan mengantarkan ‘perintah’ dari pembangkit ke rumah-rumah pelanggan. Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit.

"Yang keluar banyak, tapi cairannya tidak tercukupi. Karena itu anak dehidrasi (kekurangan cairan), pingsan dan ada juga yang sampai tidak sadarkan diri," kata Marissa menerangkan.

(Adt/Abd)

Baca juga:

Rombongan Penyakit Pengintai Pengungsi Korban Banjir
Pemerintah Tanggung Biaya Kesehatan dan Makan Korban Banjir
Korban Banjir Sudah Dijamin BPJS Kesehatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.