Sukses

Akibat Berlebihan Latihan Beban, Rebecca Alami Kerusakan Otot

Gara-gara dipaksa fitness dengan beban berlebihan, wanita ini mesti menderita kerusakan otot yang parah

Malang menimpa perempuan cantik, Rebecca Johnson (30 tahun) ketika ia tengah berlatih di pusat kebugaran. Bagaimana tidak? Baru saja latihan bersama pelatih pribadi (Personal Trainner) selama 1 jam, Rebecca harus dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapat penanganan serius, karena menderita kerusakan otot yang cukup parah dan sangat langka.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, dokter mengatakan bahwa perempuan berambut pirang ini menderita penyakit rhabdomyolysis, kondisi langka yang dapat menyebabkan ia mengalami gagal ginjal bila tidak segera diobati.

Mau tak mau, Rebecca pun harus menjalani rawat inap selama empat hari.

Saat dikonfirmasi, Rebecca mengatakan bahwa sang pelatih terlalu memforsir dengan latihan yang cukup berat. Beberapa alat yang digunakan Rebecca bahkan tak sanggup dilakukannya.

"Saya melakukan pull-ups, angkat beban, bench press-up. Itu semua sangat sulit untuk saya lakukan," kata Rebecca dikutip laman Daily Mail, Selasa (10/12/2013).

Sadar dirinya tak mampu untuk melakukan itu semua, tambah Rebecca, ia pun sudah meminta kepada pelatih untuk mengurangi jumlah latihannya. Namun sang pelatih justru meminta Rebecca untuk melatih kebiasaan itu.

"Karena dia adalah PT yang profesional, saya pun melakukan apa yang dia minta. Awalnya saya pikir tak ada rasa sakit," kata Rebecca menambahkan.

Setelah melakukan apa yang diinginkan sang pelatih, Rebecca tak merasakan ada hal aneh yang terjadi pada dirinya. Semuanya dirasa biasa saja. Sekujur tubuhnya pun, tak merasakan pegal.

Tapi ternyata, setelah Rebecca tidur di malam hari dan terbangun di pagi hari, barulah ia merasakan sakit yang teramat sangat. "Saya kesakitan. Saya tidak bisa meluruskan lengan saya. Itu membuat saya sangat sulit bekerja, dan susah untuk memegang alat," kata Rebecca menerangkan.

Tak lama kemudian, Rebecca dibuat syok oleh urin berdarah yang keluar dari dalam tubuhnya. Dan di saat seperti itulah dia sadar bahwa itu merupakan tanda awal terjadinya rhabdomyolysis.

"Tapi awalnya saya berpikir, saya hanya mengalami dehidrasi, dan harus minum lebih banyak air," kata dia lagi.

(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini