Sukses

Toilet Masa Depan, Kembali Lagi Jongkok

Konsep Back to Nature, sepertinya juga memengaruhi desain toilet modern masa depan

Konsep Back to Nature, sepertinya juga memengaruhi desain toilet modern masa depan. Yang menarik, para mahasiswa yang mendesain toilet dalam kompetisi toilet masa depan ini hampir semuanya mendesain toilet jongkok.

Salah satu desain menarik dan menjadi pemenang adalah buatan tiga mahasiswa dari Central St Martin’s College yaitu Sam Sheard, Pierre Papet, dan Victor Johansson. Ketiga berhasil membuat toilet jongkok yang nyaman yang disebutnya The Wellbeing Toilet.

Menurut ketiga mahasiswa ini, toilet ini dapat membuat penggunanya terhindar dari penyakit Hemorrhoid (pelebaran pembuluh darah vena di bagian bawah dari saluran cerna, yaitu rektum dan anus (dubur) akibat terlalu kuat mengedan). Sehingga mengurangi risiko kanker usus dan wasir.

Tak hanya itu, yang lebih istimewa, meskipun desainnya sederhana, ketiga mahasiswa mengatakan, toilet dibuat dari bahan yang mudah didapat seperti beton, marmer dan keramik.

Hebatnya, toilet ini juga dapat mengubah kotoran manusia menjadi pupuk yang kemudian digunakan di taman-taman perkotaan.

Menurut Johansson, sudah lama sebagian besar negara-negara Barat salah posisi di toilet. "Posisi alami bagi manusia untuk buang air kecil maupun buang air besar adalah posisi jongkok. Kemudian juga kebanyakan toilet modern mendorong pengguna menjadi 90 derajat lebih tegak. padahal posisi tegak hanya akan menghalangi perut sehingga dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti kanker usus".

"Pada dasarnya, toilet ini memang akan memaksa kita (orang barat) untuk mengetahui cara yang benar. Mungkin akan sedikit suit bagi orang Barat karena ini masalah budaya. Tapi  saya pikir nanti ketika orang mulai menyadari manfaat toilet jongkok, mereka mungkin tergoda untuk beralih," kata Johannes, seperti dilansir Dailymail, Minggu (8/12/2013).

Baca juga: Buang Air Besar lebih baik jongkok

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.