Sukses

Toilet Kering Harus Jadi Kebiasaan

Toilet kering harus jadi kebiasaan hidup masyarakat Indonesia. Banyaknya air di toilet membuatnya lembab dan jadi sarang kuman.

Toilet kering harus jadi kebiasaan hidup masyarakat Indonesia. Banyaknya air di toilet membuatnya lembab dan jadi sarang kuman.

Menurut Ketua Umum asosiasi Toilet indonesia, Naning Adiwoso, toilet yang bersih belum tentu sudah higienis dan toilet kering yang dianjurkan agar kuman tidak betah berlama-lama di toilet.

"Toilet tak perlu sekedar rapi, namun juga harus kering dan higienis. Harus kering karena di Indonesia ini tingkat kelembapan tinggi. Sebisa mungkin kurangi titik-titik air, sesedikit mungkin ada genangan air. Karena air itu sumber kuman, kalau kering nggak akan ada kuman mau di situ," kata Naning saat acara Gerakan Toilet Higiensia Domestos di Mango Tree Bistro, Epiwalk, Jakarta seperti ditulis Minggu (8/12/2013).

Tingkat kesadaran masyarakat terkait higienitas toilet menurut Naning masih perlu ditingkatkan.

"Saat ini masyarakat Indonesia masih belum terlalu sadar dengan kebersihan toilet. Padahal dengan banyaknya aktivitas buang air di sana, toilet menjadi tempat favorit berkumpulnya kuman," kata Naning.

Naning menambahkan masih banyak orang yang berpikir toilet bersih sama artinya toilet itu sudah higienis, padahal tidak.

"Untuk mengecek higienis, ada satu cara paling sederhana namun agak jorok dan tidak pintar. Colek itu toilet, tempelkan ke muka. Kalau terasa gatal berarti tidak higienis walaupun kelihatannya bersih," ujar Naning.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2007 sebanyak 31,4 peraen kematian pada balita di Indonesia disebakan karena diare.

"Toilet yang tidak higienis berpotensi menjadi sumber kontaminasi kuman penyebab penyakit sepertu diare, tifus dan muntaber. Oleh karena itu penting bagi kita semua menjaga keversihan dan higienitas toilet untuk mengurangi risiko penyakit," kata Assistan Brand manager Domestos, Imee Putri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman


Gerakan Toilet Higienis 6.000 Sekolah

Program Gerakan Toilet Higienis pun sudah berjalan sejak Oktober 2011. Program yang diusung Domestos ini mendapat dukungan dari Asosiasi Toilet Indonesia.

"Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan toilet yang hihienis, karena kami masih banyak menjumpau toiletbyangbkondisinya kurang hihienis termasuk yang di sekolah-sekolah," kata Assistan Brand manager Domestos, Imee Putri.

Program ini telah melakukan edukasi di beberapa sekolah yang tersebar di 26 kota di Indonesia. Edukasi Domestos melibatkan sebanyak 32 .000 siswa Sekolah Dasar (SD) di lebih dari 1.900 sekolah dan telah membersihkan kurang lebih 6.000 toilet sekolah.

Edukasi untuk siswa-siswa SD dilakukan dengan cara yang mudah dimengerti, seperti menyebar booklet komunikatif dan komik edukasi.

Selain itu, para guru yang sekolahnya dikunjungi juga menerima seminar Training on Trainers agar bisa memberikan pemahaman secara berkelanjutan menjaga kebersihan toilet kepada seluruh warga sekolah.

"Harus menjaga toilet agar higienis terutama di sekolah karena dasarnya sekolah adalah tempat anak-anak dapat mewujudkan masa depannya. Mereka harus selalu sehat," kata ketua Umum Asosiasi Toilet indonesia, Naning Adiwoso. (Mia/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini