Sukses

Cegah AIDS Lewat Media Sosial dan Aplikasi di Ponsel

Selain aplikasi AIDS digital, Kemenkes memanfaatkan twiter dan beberapa website untuk mengedukasi masyarakat dan ODHA tentang HIV AIDS.

AIDS Digital yang baru dua bulan diluncurkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Indonesia AIDS Coalition (IAC) diharapkan bisa mengedukasi masyarakat dan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) tentang penyakit HIV/ AIDS (Human Immunodeficiency Virus Infection Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Hal ini dikatakan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Prof Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Senin (2/12/2013).

"Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk memperluas informasi terkait HIV dan AIDS maupun layanan kesehatan yang ada. Didalam aplikasi ini kita akan mengetahui fasyankes mana saja baik RS maupun Puskesmas yang memiliki layanan Konseling dan testing HIV, layanan PPIA, layanan metadon, layanan alat suntik steril, layanan IMS dan layanan pengobatan ART," katanya menjelaskan.

Menurut Prof. Tjandra aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan para pengguna smartphone, bila ada pertanyaan ataupun mitos seputar HIV/AIDS maka media ini dapat menjelaskannya.

Selain aplikasi tersebut sebagai upaya mencegah dan menekan pertumbuhan HIV AIDS, Kemenkes memanfaatkan jejaring sosial seperti twitter dan website.

"Selain aplikasi tersebut, Kemenkes juga menyediakan berbagai media sosial lainnya seperti twitter @puskomdepkes, website ABAT (Aku Bangga Aku Tahu), website KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional), dan website Kementerian Kesehatan-Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan" katanya.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.