Sukses

Pakai Gel di Miss V atau Dubur demi Cegah Penularan HIV

Pencegahan penularan HIV AIDS ada berbagai macam caranya. Yang terbaru adalah gel yang dikembangkan vagina dan dubur.

Pencegahan penularan HIV AIDS ada berbagai macam caranya. Yang terbaru adalah gel yang dikembangkan untuk dioles pada vagina dan dubur.

Gel ini dikembangkan para ilmuwan yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American Association of Pharmaceutical Scientists 2013. Peneliti menunjukkan bagaimana gel bisa digunakan untuk mengurangi penularan infeksi yang memengaruhi 35 juta orang di seluruh dunia.

Tim ini melibatkan ilmuwan dari ImQuest BioSciences, Duke University, Magee-Womens Hospital, dan the University of Pittsburgh. Tujuan utamanya adalah menciptakan gel yang aman dan efektif sebagai produk antivirus yang bisa digunakan di vagina atau dubur. Selama ini gel hanya tersedia untuk vagina.

Apalagi HIV paling sering menyebar melalui hubungan seks anal dan vaginal. Namun, lingkungan keduanya sangat berbeda sehingga perlu kondisi yang berbeda dalam penggunaan obat yang aman dan efektif.

Sebelumnya, peneliti telah mengembangkan  gel vagina yang bisa mengurangi tingkat penularan HIV pada wanita dari pasangan yang terinfeksi. Sebuah studi menemukan, gel bisa memotong tingkat infeksi sebesar 50 persen setelah satu tahun penggunaan di Afrika Selatan. Namun, kemudian penelitian menunjukkan gel tak efektif di Afrika karena orang di sana tak menggunakan obat-obatan dengan benar.

Karena itulah, para peneliti yang bekerja pada DuoGel berharap produknya akan menghilangkan beberapa masalah yang timbul dengan gel vagina seperti dilansir BussinessInsider, Jumat (15/11/2013).

DuaGel diklaim sebagai produk yang jauh lebih aman untuk pencegahan HIV untuk pria yang melakukan seks dubur. "Hubungan baik vagina dan dubur terjadi selama tindakan seksual, sehingga masuk akal bila satu produk untuk kedua tempat," kata Anthony Ham dari ImQuest BioSciences.

Tahap tes DuaGel kini sedang dipersiapkan untuk studi hewan dan mereka berharap memulai tahap uji klinis pada 2015.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.