Sukses

Spa Ramah Lingkungan di Gayatri Aura Therapi

Spa ini menggunakan sumber energi berlimpah yang diberikan alam, untuk digunakan dalam pemakaian tekhnologi listrik yang ada di salon itu

Tak hanya menyediakan sensasi kenyamanan alam, Gayatri Aura Therapi yang terletak di Selatan Jakarta ini, mewujudkan semangat go green dengan menggunakan sumber energi berlimpah yang diberikan alam, untuk digunakan dalam pemakaian listrik yang ada di layanan spa tersebut.

Thari Gayatri selaku pendiri Gayatri Aura Therapi sadar betul, bahwa pemanasan global kini tengah menghantui setiap individu di dunia. Bila ini tidak segera dicegah, akan berdampak buruk bagi kehidupan di masa yang akan datang.

"Kenapa kita tidak menggunakan dengan sebaik-baiknya pemberian Tuhan ini? Tuhan sudah memberikan sumber energi yang melimpah ini secara gratis," ujar Thari Gayatri, kepada tim Health Liputan6.com, yang menemuinya di Jl Duren Tiga Barat VII No.30 Warung Buncit, Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Sunset Solar, teknologi itulah yang digunakan layanan spa yang telah berdiri sejak tahun 1994 ini untuk menyerap energi sinar matahari menjadi listrik. Listrik yang dihasilkan ini, lanjut Thari, dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, termasuk layanan spa yang sudah lama dijalankan oleh Gayatri Aura Therapi.

Penggunaan teknologi sunset solar terinspirasi saat kunjungan ke kawasan Eropa. Di sana, rata-rata penduduk menggunakan teknologi ini untuk keperluan listrik di masing-masing rumah. Padahal, jika dibandingkan dengan Indonesia, Eropa adalah negara yang sangat minim terpapar matahari.

"Matahari di sini berlimpah, sedangkan di Eropa minim sekali. Kenapa kita tidak gunakan energi matahari yang berlimpah ini. Iya, kan?" tambah ibu 4 orang anak ini.

Thari mengaku, meskipun layanan spa ini baru satu tahun lamanya menggunakan tekhnologi sunset solar, tapi manfaat yang dirasakannya sangatlah signifikan. Terlebih untuk pembayaran listrik setiap bulannya.

"Manfaatnya itu lebih efisien dan murah. Anggaplah yang tadinya bayar listriknya hampir Rp 2 juta setiap bulannya, sekarang hanya sekitar Rp 1 juta, bahkan Rp 750 ribu. Soalnya, listrik terpakai hanya di malam hari. Siang hari, energinya dari matahari. Ini membantu sekali untuk usaha kecil seperti ini," terang Thari.

Dalam menyerap energi matahari ini, Sunset solar bekerja selama 12 jam dari pukul 06.00 pagi, sampai 18.00 sore. Meskipun cuaca sedang mendung atau hujan, sama sekali tidak menghambar kerja dari Sunset itu sendiri. Sebab energi yang diserap bukan hanya dari sinar matahari, tapi juga radiasi sinar matahari.

(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.