Sukses

`Afterplay`, Aktivitas Usai `ML` yang Bikin Ketagihan

Joel D. Block, Ph.D, menekankan pentingnya afterplay agar kenangan indah yang menimbulkan rasa ketagihan membekas usai berhubungan seks

Supaya tak mudah jemu, para ahli menawarkan berbagai variasi hubungan seksual. Sebaliknya, dalam buku Secrets of Better Sex, Joel D. Block, Ph.D, menekankan pentingnya afterplay agar kenangan indah yang menimbulkan rasa ketagihan selalu membekas setelah berhubungan seksual.

Pentingnya foreplay atau pemanasan dalam berhubungan seksual sudah banyak digarisbawahi oleh para ahli. Bahkan, dalam suatu sesi berhubungan seks, seksolog dari Bali, Alex Pangkahila, mencatat porsinya mencapai 95 persen untuk kegiatan sebelum alat kelamin saling berhubungan itu.

Meski begitu, Joel D. Block, ahli terapi seks di Human Sexuality Center of Long Island Jewish Medical Center, Amerika Serikat ini, menasihati supaya afterplay, yaitu saat-saat setelah hubungan seks mencapai klimaks, tidak diabaikan."Jadi jangan langsung mendengkur setelah hasrat terlampiaskan," tulis Joel di bukunya.

Persisnya, afterplay adalah istilah yang menggambarkan apa yang dilakukan suami-istri sesaat setelah selesai melakukan hubungan seksual.

Adegan tersering adalah berciuman, berpelukan, dan berbagi perasaan intim. Meski pengalaman ini berlangsung tidak lebih dari beberapa menit sebelum masing-masing pergi tidur, kesempatan ini sangat penting bagi suami maupun istri. Orang menjadi lebih peka antara satu terhadap yang lain setelah berhubungan seks dibanding di waktu-waktu yang lain. Afterplay yang hangat dan penuh kasih adalah kunci penting untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual selanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman


Pengalaman Menyenangkan

Seperti diketahui, para seksolog telah sepaham, hasrat atau dorongan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh, serta pengalaman seksual sebelumnya. Bila faktor-faktor tersebut mendukung, dorongan seksual akan tetap berfungsi, tetap bertahan, bahkan mungkin semakin baik.

Khusus tentang pengalaman seksual sebelumnya, agar pengalaman itu bersifat menyenangkan sehingga selalu menimbulkan keinginan untuk diulangi (menimbulkan ketagihan), pengetahuan seksual yang benar dan komunikasi seksual yang baik antara suami dan istri, perlu selalu diupayakan.

Salah satu kesempatan paling berharga untuk mengomunikasikan pengetahuan atau persoalan seksual itu adalah pada saat-saat setelah berhubungan seksual.  Jika pasangan suami-istri mengalami kesulitan dalam masalah seksual, mereka seringkali merasa sungkan satu sama lain setelah berhubungan seksual.

Rasa malu dan rasa takut tentang apa yang telah terjadi, atau apa yang tidak terjadi, akan semakin memisahkan mereka secara fisik dan emosional. "Para pasangan dapat menggunakan waktu setelah berhubungan seks untuk saling bertanya masalah seks atau masalah bukan seks yang terjadi di antara mereka," ungkap Joel.

Kenyataannya, karena kekhawatiran pada sensitivitas atau kerentanan suasana di saat-saat setelah berhubungan seksual, sebagian pria dan juga wanita malah bangkit dari tempat tidur, merokok, nonton televisi, mengambil sesuatu untuk dimakan, atau langsung mendengkur setelah hasrat terlampiaskan. Mereka menyia-nyiakan begitu saja kesempatan berharga untuk memperkuatan ikatan keintiman mereka.

Seharusnya, manfaatkan beberapa menit setelah hubungan seksual tersebut. Kalau memang tidak ada yang penting untuk dibicarakan, Ã’Tetaplah diam, saling berpelukan, dan bisikkan rahasia-rahasia bak seorang kanak-kanak yang nakal sedang membisikkan sesuatu pada temannya dan lihat perbedaan yang akan terjadi dalam kehidupan seksual Anda.
3 dari 3 halaman



Lima Petunjuk

1. Jangan gunakan afterplay sebagai kematian seksual. Jika ada sesuatu yang kurang dalam berhubungan seksual, hal tersebut perlu didiskusikan, tetapi lakukanlah dengan lembut. Afterplay bukan tempat untuk menyalurkan kekecewaan seksual. Jangan terobsesi pada apa yang salah. Sebagian orang terperangkap dalam mitos hubungan seksual yang sempurna dan kecewa jika tidak mendapati yang terbaik. Santailah. Akan ada waktu lain.

2. Ekspresikan perasaan dan pikiran seksual yang belum Anda ungkapkan. Apa yang Anda sukai dari interaksi seksual tetapi malu Anda ungkapkan. Dorong pasangan Anda untuk mengungkapkan perasaannya dengan menciptakan suasana penerimaan yang hangat dan gembira.

3. Jangan membawa masalah ke tempat tidur. Konflik yang bukan seksual seringkali berperan di tempat tidur. Saat-saat setelah berhubungan seksual bukan waktu terbaik untuk membicarakan tagihan kartu kredit.

4. Berpelukan dan bermesraanlah sedikitnya lima menit. Lima belas menit lebih baik lagi.

5. Katakan, "Aku cinta padamu." Ungkapan bernada kasih-sayang semacam itu memiliki arti khusus dalam momen yang hangat ini.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.