Sukses

Cemburu dan Iri Rentan pada Anak yang Usianya Berdekatan

Sibling rivalry sangat intens ketika anak-anak sangat dekat dalam usia dan jenis kelamin yang sama, atau di mana satu anak lebih berbakat.

Perlakuan istimewa pada salah satu anak di keluarga terkadang menyebabkan perasaan iri (sibling rivalry) dari anak yang lainnya.

Tingkat keparahan situasi ini tergantung cara orangtua bereaksi terhadap konflik dan perlakuan mereka terhadap setiap anak dalam keluarga.

Orangtua mungkin berusaha untuk mencintai setiap anak sama, tetapi karena anak-anak sangat berbeda maka cinta yang ditampilkan juga berbeda .

Sibling rivalry merupakan jenis persaingan atau permusuhan antar saudara. Saudara umumnya menghabiskan lebih banyak waktu bersama saat masa kanak-kanak, namun situasi tertentu dapat menimbulkan rasa iri dan persaingan.

Psikolog Anak yang juga Direktur dari Family Achievement Clinic, Cleveland, Amerika Serikat, Sylvia B. Rimm Ph.D., seperti dikutip Livestrong mengatakan sibling rivalry sangat intens ketika anak-anak sangat dekat dalam usia dan jenis kelamin yang sama, atau di mana satu anak lebih berbakat.

Hal serupa juga dikatakan Psikolog, Adelina Ayarief SE, MPsi persaingan atau rasa iri kerap terjadi kepada anak yang usianya sengat dekat.

"Hal ini (sibling rivalry) wajar terjadi di keluarga yang memiliki anak lebih dari satu dengan jarak usia dekat, orangtua diharapkan dapat menyadari sejak awal hal ini," ucap Psikolog, Adelina Syarief SE, MPsi ditulis Rabu (19/8/2013).

Kesadaran dan kepekaan orangtua membantu mengurangi rasa iri yang terjadi. Penanganan khusus pun diperlukan untuk mengatasi iri yang berlebih.

"Hanya bila iri sudah menjadi iri yang destruktif (berlebihan) barulah perlu ditangani khusus dengan pendekatan lebih," ujar Adel.

Sibling Rivalry tidak sepenuhnya dapat dihilangkan namun dapat dikurangi dengan cara membuat rencana yang memungkinkan orangtua dan anak-anak memiliki waktu dan perhatian yang sama setiap anak.

Selain itu orangtua juga mengajarkan untuk kerja tim atau gotong royong dalam melakukan hal positif.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini