Sukses

Infeksi Naegleria, Ketika Otak Jadi Bahan Makanan Amuba

Infeksi naegleria merupakan kondisi di mana otak Anda terinfeksi oleh amoeba (ameba).

Infeksi naegleria merupakan kondisi di mana otak Anda terinfeksi oleh amoeba (ameba). Dalam kasus ini, amoeba dapat digambarkan seperti zombie kecil yang menggerogoti bagian otak Anda. Sebenarnya, amoeba memakan bakteri. Namun, ketika amoeba memasuki tubuh manusia, bagian otaklah yang menjadi incarannya.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak muda yang cenderung lebih aktif dan lebih tahan untuk tinggal di dalam air dalam waktu yang lama. Kondisi ini merupakan kondisi kronis sebab kebanyakan dari penderitanya pada akhirnya meninggal dunia. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai infeksi naegleria seperti dilansir Mayo Clinic dan WebMD, Rabu (4/9/2013):

Deskripsi

Infeksi naegleria adalah suatu jenis infeksi langka pada otak. Hal ini disebabkan oleh jenis amoeba yang bernama naegleria fowleri. Jenis amoeba ini umumnya ditemukan di danau air tawar, sungai, dan sumber air panas. Perlu Anda ketahui bahwa amoeba ini dapat bertahan hidup dalam air yang bersuhu 113 derajat Fahrenheit sekalipun.

Biasanya, Anda akan terkena paparan dari amoeba ini ketika Anda melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air, seperti berenang dan berendam dalam air hangat. Amoeba ini akan memasuki tubuh Anda melalui bagian hidung. Setelah itu, mereka akan menuju bagian otak melalui saraf penciuman yang terhubung dengan lobus frontal otak. Jika amoeba telah mencapai bagian otak akan menginfeksi otak Anda dan hal ini akan berkembang menjadi penyakit meningoencephalitis amebic primer.

Penyakit ini akan menyebabkan otak meradang dan mengalami kerusakan serius. Hal ini tidak akan menular dari orang ke orang namun mayoritas dari penderitanya akan meninggal dunia, biasanya dalam waktu seminggu, meskipun mereka telah melakukan pengobatan.

Gejala

Umumnya, tanda dan gejala dari infeksi amoeba ini akan muncul sekitar 15 hari setelah Anda terinfeksi oleh amuba. Anda mungkin akan merasakan gejala-gejala seperti:Demam
  • Sakit kepala
  • Leher kaku
  • Kelopak mata terasa berat
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Penglihatan kabur
  • Sering mengantuk
  • Perubahan atau bahkan kehilangan kemampuan membau dan merasa
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Halusinasi
  • Kehilangan keseimbangan tubuh
  • Kejang
  • Koma
Tanda dan gejala tersebut dapat berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, segera cari bantuan medis jika Anda mengembangkan tanda dan gejala seperti di atas.

Penyebab

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa infeksi naegleria disebabkan oleh jenis amoeba yang bernama naegleria fowleri yang umumnya ditemukan di perairan hangat. Tak hanya di air saja, jenis amoeba ini terkadang ditemukan di dalam tanah. Amoeba ini dapat memasuki tubuh Anda melalui hidung yang terkena air atau debu yang telah terkontaminasi. Selanjutnya, amoeba akan berjalan menuju ke otak melalui saraf yang menghubungkan antara hidung dan otak yang berfungsi untuk mengirimkan rasa bau.

Pengobatan

Ketika Anda mengalami tanda dan gejala seperti di atas, Anda dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, jika otak Anda telah terinfeksi oleh amoeba, sangat kecil kemungkinan untuk bertahan hidup, walaupun telah melakukan perawatan. Untuk itu, apabila hal ini dapat terdiagnosis sedini mungkin, pengobatan dapat Anda lakukan lebih cepat sekaligus memperbesar kelangsungan hidup Anda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk melihat kondisi tubuh Anda, khususnya bagian otak. Biasanya, dokter akan melakukan dua jenis pemeriksaan seperti berikut ini:

1. Tes pencitraan

Dokter mungkin akan melakukan salah satu atau bahkan dua jenis tes pencitraan, yaitu Computerized tomography (CT) Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Keduanya dapat mengungkapkan pembengkakkan dan pendarahan dalam otak.
  • CT scan
Prosedur ini menggabungkan hasil sinar-X yang dipaparkan dari berbagai arah. Hal ini akan menampilkan gambar penampang otak secara rinci.
  • MRI
Prosedur ini menggunakan mesin yang telah dilengkapi oleh gelombang radio dan medan magnet yang dapat menghasilkan gambar rinci dari jaringan lunak dalam tubuh, seperti otak.

2. Spinal tap (pungsi lumbal)

Jika amuba naegleria telah memasuki tubuh Anda dan telah mencapai bagian otak, mereka biasanya akan berada dalam cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Untuk itu, dokter akan melakukan pemeriksaan yaitu dengan mengambil sampel dari cairan tersebut. Dokter menggunakan jarum di mana ia akan memasukkannya melalui bagian punggung Anda. Setelah itu, cairan tersebut akan diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan apakah ada amoeba dalam cairan yang mengelilingi bagian otak Anda. Jika ada, sudah pasti Anda terinfeksi oleh amoeba naegleria.

Setelah melakukan pemeriksaan dan apabila hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Anda positif mengalami infeksi ini, dokter pasti akan merujuk Anda untuk melakukan pengobatan. Sebab, hal ini harus ditangani dengan cepat. Pengobatan utama untuk infeksi naegleria adalah dengan menggunakan obat antijamur dan amfoterisin B. Kedua jenis obat tersebut diberikan melalui suntikkan dalam pembuluh vena (intravena).

Selain melakukan pengobatan, Anda juga dianjurkan untuk melakukan beberapa hal seperti di bawah ini yang mungkin dapat mengurangi risiko infeksi:
  • Mengurangi atau bahkan tidak melakukan aktifitas di dalam air
  • Ketika melakukan aktifitas dalam air yang memungkinkan bagian kepala terendam di dalamnya, Anda harus selalu menutup hidung Anda dengan cara memencetnya atau dengan menggunakan kip hidung
  • Merebus air terlebih dahulu sebelum menggunakannya
  • Menyaring air dengan menggunakan filter berpori-pori kecil, biasanya ukurannya tidak lebih besar dari 1 mikron atau 1 mikrometer.
Namun, pengobatan dan langkah-langkah pencegahan infeksi seperti di atas tidak memberikan jaminan untuk sembuh. Meski telah melakukan pengobatan, sangat sedikit kemungkinan bagi Anda untuk bertahan hidup. Meski begitu, tak ada salahnya untuk melakukan pengobatan terlebih dahulu.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.