Sukses

Hindari Makanan ini, Berbahaya untuk Anak!

Pada periode itransisi dari ASI ke makanan padat yang bila kurang mendapat perhatian dapat berakibat kurangnya asupan nutrisi anak.

Memiliki buah hati membuat para ibu lebih selektif memilih asupan makanan untuk kebutuhan gizi sang anak. Pengenalan makanan pendamping asi pada bayi menurut dokter gizi dr. Sylvia Irawati memerlukan kecermatan dari para ibu.

Bayi berusia 4-6 bulan merupakan saat yang paling tepat untuk memperkenalkan makanan padat. Hal ini sesuai dengan perkembangan bayi yang sudah dapat menegakkan kepalanya dan hilangnya refleks ekstrusi (refleks yang berguna untuk mendorong dan menghisap ASI dari putting maupun botol, namun dapat mendorong sendok keluar dari mulut).
 
"Pada periode ini terjadi transisi dari ASI ke makanan padat yang bila kurang mendapat perhatian dapat berakibat kurangnya asupan nutrisi anak dan gangguan makan," ujarnya, Selasa (3/9/2013).

Ada beberapa makanan yang memerlukan perhatian lebih dari para ibu sebagai makanan pendamping ASI, diantaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman



1. Madu

Madu tidak disarankan untuk dikonsumsi. Bakteri yang terdapat dalam madu dapat berbahaya bagi bayi.

Madu baru dapat diberikan pada anak usia 2 tahun.
3 dari 5 halaman



2. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan utuh tidak direkomendasikan bagi anak hingga usia mencapai 5 tahun karena adanya bahaya tersedak.

Selai kacang dapat diberikan setelah anak berusia diatas 1 tahun.
4 dari 5 halaman



3. Telur

dr. Sylvia tidak menyarankan memberikan telur pada anak, terutama yang memiliki kecenderungan alergi.

"Telur merupakan salah satu makanan yang dapat mencetuskan alergi. Pemberian telur dapat dimulai dengan pemberian kuning telur terlebih dahulu karena allergen berada pada protein yang terdapat pada putih telur," papar dr. Sylvia.

Telur baru lebih baik diberikan pada anak berusia 2 tahun.
5 dari 5 halaman



4. Selektif Memilih Susu

Minuman yang kurang tepat bagi bayi, diantaranya adalah susu sapi, susu rendah lemak dan susu skim serta jus buah.

Jus buah dapat berakibat buruk bagi gigi anak, mengganggu saluran pencernaan, kehilangan nafsu makan pada anak, dan tinja menjadi lembek bahkan cair.

"Jus tidak boleh diberikan saat anak berusia dibawah 6 bulan, dan disarankan bagi anak berusia lebih dari 6 bulan untuk mengonsumsi buah, bukan jus buah," jelasnya.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini