Sukses

Anak Kecanduan Main Game Karena Kurang Perhatian dari Orangtua

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme menghabiskan sekitar dua kali lebih banyak waktu bermain video game .

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme menghabiskan sekitar dua kali lebih banyak waktu bermain video game dikutip Dailymail, Jumat (2/8/2013).

Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki peningkatan risiko kecanduan game, dibandingkan dengan anak normal.

"Anak-anak dengan gangguan autis menjadi kecanduan game sebagian besar didorong oleh kurangnya perhatian," kata Christopher Engelhardt, dari The University of Missouri in Columbia, U.S

Hal ini dibuktikan dengan melihat tiga kelompok anak-anak gangguan autisme dan ADHD karena kurang perhatian dan hiperaktif mendorongnya cenderung kecanduan video game .

Untuk studi baru, Mr Engelhardt dan rekannya mengamati orang tua dari 141 anak laki-laki berusia antara delapan dan 18 tahun.

Dari mereka, 56 memiliki gangguan spektrum autisme, 44 memiliki ADHD dan 41 yang berkembang secara normal.

Secara keseluruhan, peneliti menemukan anak-anak dengan gangguan spektrum autisme memainkan rata-rata dua jam video game per hari.

Anak-anak dengan ADHD menghabiskan sekitar satu jam lebih tujuh menit per hari dan sekitar satu jam lebih dua menit biasanya pada anak-anak normal.

Peneliti juga mengatakan anak-anak dengan gangguan spektrum autisme atau ADHD lebih mungkin memainkannya di dalam kamar.

The American Academy of Paediatrics mengatakan anak-anak tidak dianjurkan menghabiskan lebih dari dua jam di depan layar per hari.

Para peneliti juga meminta para orang tua untuk memperhatikan perkembangan anak tentang waktu bermain dan permainan video game yang dipilih. (Mia/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.