Sukses

Tonsilitis, Radang Amandel yang Rentan Dialami Anak

Tonsilitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada amandel. Gangguan ini paling sering dialami anak usia 3-7 tahun.

Mungkin mayoritas dari Anda sudah mengetahui radang amandel. Namun, apakah Anda sudah mengetahuinya lebih mendalam? Jika belum, simak penjelasan berikut seperti dilansir MayoClinic dan Webmd, Kamis (25/7/2013):

Deskripsi

Tonsilitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada amandel, dua bantalan berbentuk oval yang letaknya di belakang tenggorokan. Amandel berfungsi untuk menghasilkan zat antibodi yang digunakan untuk melawan infeksi pernafasan. Gangguan ini paling sering dialami oleh anak-anak yang berusia 3 tahun hingga 7 tahun. Sebab, pada usia tersebut, amandel mengalami penurunan kekebalan dan lebih mudah terserang oleh virus dan bakteri yang sangat menular. Saat lahir, amandel berukuran kecil. Namun, seiring bertambahnya umur, amandel akan membesar sampai pada usia 8 atau 9 tahun. Amandel akan kembali menyusut ketika Anda berusia 11 atau 12 tahun. Bila amandel Anda mengalami peradangan dan Anda membiarkannya begitu saja, amandel akan semakin membengkak dan dapat memblokir saluran pernapasan Anda. Selain itu, Anda mungkin akan mengalami infeksi pada telinga dan masalah adenoid (pembengkakan di bagian belakang rongga hidung, di atas amandel) pada waktu yang bersamaan.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit tonsilitis, yakni:

1. Usia muda

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyakit ini lebih sering dialami oleh anak-anak yang berusia 3 tahun hingga 7 tahun. Sebab, pada usia tersebut, amandel mengalami penurunan kekebalan sehingga memudahkan virus dan bakteri masuk dan menimbulkan infeksi pada amandel.

2. Sering terpapar kuman

Anak-anak juga sering melakukan kontak langsung dengan teman-teman mereka yang mungkin mengalami infeksi virus dan bakteri penyebab tonsilitis.

Bila tidak segera diobati, amandel akan semakin meradang, membengkak, dan semakin parah, hingga menjadi penyakit kronis. Hal itu akan menimbulkan komplikasi, seperti:
  • Kesulitan bernapas
  • Pernapasan terganggu saat tidur (obstructive sleep apnea)
  • Infeksi akan menyebar jauh ke dalam jaringan di sekitarnya (tonsil selulitis)
  • Infeksi akan menimbulkan nanah di belakang amandel (tonsil abses)
Namun, apabila Anda sudah mencoba untuk mengobati penyakit ini, namun tidak memberikan efek apapun, mungkin hal ini akan mengakibatkan Anda mengalami gangguan langka, seperti:
  • Demam rematik: Ini merupakan gangguan inflamasi yang dapat mempengaruhi organ jantung, sendi, dan jaringan lain yang ada dalam tubuh.
  • Post-streptococcal glomerulonephritis: Gangguan inflamasi ini terjadi pada organ ginjal di mana ginjal tidak total dalam membersihkan limbah  dan dapat mengakibatkan kelebihan cairan dari darah.

Gejala

Tanda-tanda umum yang biasa muncul ketika mengalami tonsilitis, antara lain:
  1. Amandel membengkak dan berwarna merah
  2. Ada selaput berwarna putih atau kuning pada amandel
  3. Tenggorokan terasa sakit
  4. Sakit saat menelan
  5. Demam
  6. Kelenjar getah bening yang ada pada leher membesar
  7. Mulut bau
  8. Sakit perut
  9. Leher terasa kaku
  10. Sakit kepala
  11. Suara serak

Ketika anak Anda mengalami tonsilitis, mungkin anak Anda menolak untuk makan dan terkadang rewel.

Penyebab

Kebanyakan infeksi amandel disebabkan oleh virus. Kemungkinan jenis virusnya sama dengan virus penyebab penyakit pilek, yaitu influenza (flu) virus dan Virus Epstein-Barr (EBV), virus penyebab mononucleosis. Tak hanya virus, beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan tonsilitis. Namun, bakteri yang paling umum adalah Streptococcus Pyogenes (kelompok A streptokokus), bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan. Bila amandel sudah terinfeksi oleh virus atau bakteri tersebut, amandel akan mencoba untuk melawan virus dan bakteri melalui hidung dan mulut. Namun, hal itu akan mengakibatkan amandel Anda meradang, membengkak, dan terasa sakit.

Pengobatan

Jenis perawatan untuk menangani penyakit tonsilitis disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk itu, Anda harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui faktor penyebabnya dengan tepat dan akurat. Dokter akan mendiagnosa penyakit ini dengan beberapa cara, antara lain:
  • Menggunakan instrumen berlampu untuk melihat kondisi tenggorokan Anda sekaligus melihat bagian hidung dan telinga yang mungkin ikut terinfeksi oleh virus atau bakteri penyebab tonsilitis
  • Memeriksa ruam yang mungkin berhubungan dengan beberapa kasus radang tenggorokan
  • Mengusap leher Anda dengan lembut untuk memeriksa apakah kelenjar getah bening pada leher Anda membengkak atau tidak
  • Memeriksa pembesaran limpa
  • Mengusap tenggorokan
Dokter akan menggosok bagian tenggorokan Anda dengan menggunakan alat yang steril guna mendapatkan sampel sekresi untuk diuji di laboratorium. Jenis tes ini dilakukan untuk melihat apakah ada bakteri streptokokus dalam tenggorokan Anda.

1. Memeriksa pernapasan dengan menggunakan stetoskop

Bila hasil tes menunjukkan bahwa Anda mengidap penyakit tonsilitis, dokter mungkin akan memberikan pengobatan dengan menggunakan resep obat antibiotik atau bahkan menganjurkan Anda melakukan operasi. Dokter akan memberikan obat penisilin yang harus Anda konsumsi selama 10 hari. Namun, jika Anda mengalami alergi, dokter mungkin akan meresepkan jenis antibiotik lain. Kemudian, bila penyakit ini semakin memburuk dan tidak dapat diatasi dengan obat antibiotik, biasanya dokter akan menyuruh Anda melakukan operasi. Amandel Anda akan diangkat dan dapat pulih dalam kurun waktu 7 hari hingga 14 hari.

Selain itu, untuk dapat memulihkan penyakit ini lebih efektif, Anda dapat melakukan perawatan di rumah, seperti:

2. Cukup beristirahat

Anda harus banyak tidur. Istirahatkan tubuh Anda sejenak dari kegiatan rutin sehari-hari.

3. Banyak minum air putih

Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban tenggorokan dan mencegah dehidrasi.

4. Makan dan minum yang hangat

Pilihlah jenis makanan dan minuman yang hangat. Ini dapat menenangkan rasa sakit pada tenggorokan Anda.

5. Berkumur dengan air asin

Anda dapat berkumur dengan satu sendok teh air asin, yaitu dengan komposisi 5 mililiter garam dapur dan 237 mililiter air hangat. Campurkan keduanya, kumur, dan ludahkan kembali. Ini dapat meredakan rasa sakit pada tenggorokan Anda.

6. Menghisap pelega tenggorokan

Konsumsi permen pelega tenggorokan yang dapat meredakan sakit pada tenggorokan Anda.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.