Sukses

Pemirsa Bosan si Ganteng & Cantik, Cameragenic Geser ke Auragenic

Sekarang ini pecinta acara televisi di Indonesia tidak terlalu melihat semuanya dari ganteng dan cantiknya, melainkan dari aura.

Mungkin dulu artis berwajah ganteng dan cantik menarik dilihat. Tapi, kini penonton televisi di Indonesia tidak terlalu melihat semuanya dari fisik. Penilaian masyarakat Indonesia berubah dengan melihat auranya.

Banyak pekerja seni di televisi yang jika dilihat dari wajahnya biasa saja, tapi justru diminati masyarakat pecinta televisi di Indonesia. Penilaian ini diungkapkan penulis buku 'Camera Branding Cameragenic VS Auragenic', sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasalai, Ph.D. Menurutnya, sekarang ini terjadi pergeseran dari cameragenic menjadi auragenic.

"Masyarakat sudah mulai bosan dengan artis yang ganteng dan cantik. Sekarang, sosok yang memiliki aura yang disukai publik," ujar Rhenald, di Rumah Perubahan, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/6/2013)

Menurut Rhenald, auragenic adalah apa yang dirasakan pemirsanya tentang sesuatu yang dilihat di layar kaca. Auragenic tidak bisa didapat dari objek yang diam. "Karena televisi mendeteksi gerakan, suara, pendapat, dan respons seseorang, maka ia menciptakan interaksi," ujar Rhenald menambahkan.

Dalam interaksi itu, lanjut Rhenald, dibentuklah rasa apakah orang lain merasa nyaman atau tidak dengan kehadiran diri seseorang. "Dari situlah, aura manusia bisa terbaca," katanya.

(Adt/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.