Sukses

Penyeragaman Biaya Rumah Sakit demi Tingkatkan Pelayanan

Sejumlah rumah sakit bakal menerapkan penyeragaman tarif untuk diagnosa penyakit tertentu dengan sistem Indonesia Case Base Group

Sejumlah rumah sakit bakal menerapkan penyeragaman tarif untuk diagnosa penyakit tertentu dengan sistem
Indonesia Case Base Group (INA-CBGs). Ini merupakan sistem casemix yang diimplementasikan di Indonesia. Dasar pengelompokan tarif menggunakan kode.

Casemix adalah pengelompokan diagnosis penyakit yang dikaitkan dengan biaya perawatan dan dimasukan ke dalam group-group.

"Ciri-ciri setiap grup adalah penyakit yang mempunyai gejala klinis yang sama, pemakaian sumber daya yang sama (biaya perawatan sama)," kata Ketua National Casemix Center (NCC) dr. Bambang Wibowo, Sp.oG (K), Jumat (7/6/2013).

Dalam tarif INA-CBGs dikelompokan menjadi 1.077 (789 kode rawat inap dan 288 kode rawat jalan). "Dalam tarif INA-CBGs berbasis pada koding, dikelompokan menjadi 1.077 (789 kode rawat inap dan 288 kode rawat jalan), dijalankan dengan menggunakan UNU-Grouper. Setiap aktivitas pelayanan dihitung," ujarnya.

Penyesuaian ini sangat diperlukan guna menutup biaya yang belum diperhitungkan dalam sistem casemix, antara lain biaya untuk penelitian dan pengembangan, pengelompokan tarif rumah sakit, memberikan intensif bagi yang melakukan efisiensi, menutup biaya pelayanan yang mahal dan perbedaan wilayah. Juli 2013 merupakan target selesainya rencana tarif INA-CBG 2014 dan diterapkan pada 1 januari 2014.

"Masih dalam tahap proses pembuatan dan target selesainya Juli 2013 dan diterapkan 1 Januari 2014," ujarnya.

Sistem baru ini rencananya pada 2014 akan melibatkan lebih banyak lagi rumah sakit naik swasta dan pemerintah. "Ada sekitar 500 lebih rumah sakit swasta yang ikut terlibat dalam hal ini," katanya.

Untuk rencana tarif INA-CBG 2014, ada tambahan 7 kelompok tarif dengan klaim terpisah. "Ada 7 kelompok tarif dengan klaim terpisah yaitu kasus kronik, kasus sub kronik, prosedur mahal, obat mahal, pemeriksaan mahal, implan mahal, dan paket rawat jalan," katanya lagi.

Keuntungan menggunakan sistem casemix ini yaitu mendorong peningkatan mutu, mendorong layanan berorientasi pasien, mendorong efisiensi dan mendorong pelayanan tim.

"Casemix diperlukan karena pembiayaan rumah sakit pemerintah akan bergeser dari sistem alokasi anggaran/subsidi menjadi pembayaran berdasar kinerja, sistem ini berdasarkan output layanan dan biaya," jelasnya.

(Mia/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.