Sukses

Dr Naek: Bercinta Saat Menstruasi Tak Bikin Orang Kena Kusta

Orang banyak beranggapan kalau seks saat menstruasi berbahaya karena Anda bisa kena penyakit seperti kusta. Padahal itu tidak benar karena belum ada buktinya dalam dunia medis.

Orang banyak beranggapan kalau seks saat menstruasi berbahaya karena Anda bisa kena penyakit seperti kusta. Padahal itu tidak benar karena belum ada buktinya dalam dunia medis.

"Seks saat menstruasi antara iya dan tidak. Namun, secara medis tak ada akibat negatifnya. Hanya, bila kebetulan ada penyakit jadi lebih mudah tertular karena pintu rahim lebih terbuka," jelas Konselor Seks Naek L Tobing saat dihubungi Liputan6.com melalui telepon dan ditulis Selasa (21/5/2013).

Menurutnya, kalau ada anggapan seks saat menstruasi bisa melahirkan anak terkena kusta itu tidak mungkin. Kalaupun terkena penyakit, itu merupakan penyakit menular seks (PMS) antara pasangan.

"Nggak mungkin itu kena kusta. Nggak akan ada penyakit selain PMS. Sebetulnya semua penyakit yang menular bisa tertular, tapi saat menstruasi kemungkinan tertular jadi lebih besar".

Dr Naek mengatakan, memang dari segi agama seks saat menstruasi tidak diperbolehkan. Tapi dari medis tidak mutlak antara dilarang dan diperbolehkan.

"Itu bebas saja, tapi setiap orang rata-rata tidak mau secara otomatis karena berdarah-darah dan kotor. Belum lagi darah yang mengendap bisa berbau amis. Orang banyak yang menghindari seks pada menstruasi, cuma banyak juga yang melakukannya," katanya.

Ustaz Maulana dalam ceramah agamanya di salah satu stasiun televisi swasta mengatakan kalau seks saat menstruasi bisa menghasilkan anak yang kusta. Alasannya, berhubungan seks saat menstruasi dalam keadaan kotor dibuahi sehingga akan menghasilkan anak yang kotor dalam artian penyakitan.

Namun sayang, pernyataan dari Ustaz Maulana itu dianggap melukai perasaan pederita kusta melalui Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata). Untuk itulah, Permata akan mengajukan surat protesnya ke Komisi Penyiaran Indonesia, Komnas HAM, dan MUI.
(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini