Sukses

Kontrol Tensi Saat Hamil Cegah Anak Derita Diabetes

Sebuah studi di Kanada baru-baru ini menemukan bahwa tekanan darah tinggi selama kehamilan merupakan faktor risiko diabetes bagi bayi di masa depan.

Sebuah studi di Kanada baru-baru ini menemukan bahwa tekanan darah tinggi selama kehamilan merupakan faktor risiko diabetes bagi bayi di masa depan.

Penelitian yang diterbitkan dalam PLoS Medicine ini dipimpin oleh Dr Denice Feig dari Mount Sinai Hospital, Amerika Serikat. Feig menemukan kemungkinan ini setelah meneliti lebih dari sejuta wanita di Kanada.

Menurut Feig, wanita hamil memiliki kondisi seperti preeclampsia, kondisi yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan protein dalam urine dan hipertensi, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi selama kehamilan yang berhubungan dengan diabetes. Kedua kondisi ini yang memungkinkan anak terkena diabetes.

"Setelah melahirkan, wanita memiliki risiko diabetes sehingga harus menjaga berat badan dan berolahraga secara teratur," kata Feig yang juga kepala rumah sakit Diabetes and Endocrinology in Pregnancy Program, seperti dilansir Thestar, Rabu (17/4/2013).

Maka itu, Feig menyarankan bagi ibu hamil untuk lebih waspada dan aktif melakukan skrining untuk melihat kemungkinan adanya diabetes.

"Di antara 1.010.068 wanita yang melahirkan di Rumah Sakit Ontario antara April 1994 dan Maret 2008, 22.933 mengalami kondisi pre-eklamsia, 27.605 memiliki hipertensi gestasional, dan 30.852 gestational diabetes. Selain itu, 2.100 wanita memiliki diabetes gestasional dan hipertensi gestasional, dan 1.476 wanita menderita diabetes gestational dan pre-eklampsia," kata Feig.

Feig menambahkan bahwa saat ini peningkatan risiko diabetes sekitar dua kali lebih tinggi bagi perempuan yang memiliki hipertensi gestasional dan pre-eklamsia. Atau sekitar 13 kali lebih tinggi dari wanita dengan diabetes gestasional.

Untuk perempuan dengan hipertensi gestasional dan diabetes gestational memiliki risiko 18 kali lebih tinggi terkena diabetes. Dan orang-orang dengan diabetes gestasional dan preeklamsi memiliki risiko 16 kali lebih tinggi.

Sementara itu Penasihat Ilmiah dari Canadian Diabetes Association dr Janet Hux mengatakan, jika seorang wanita memiliki salah satu kondisi ini dan berisiko tinggi untuk diabetes, maka mereka perlu mengubah gaya hidup demi mengurangi risiko diabetes pada anaknya," jelas Hux. (Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini