Sukses

Ibu Bayi Edwin Bersikukuh Dokter Potong Jari Tangan Anaknya

RS Harapan Bunda telah membantah memotong atau mengamputasi ruas jari telunjuk kanan Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan). Namun sang ibu, Romauli Manurung (28), bersikukuh kalau dokter benar-benar telah menggunting ruas jari telunjuk anaknya.

RS Harapan Bunda telah membantah memotong atau mengamputasi ruas jari telunjuk kanan Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan). Namun sang ibu Romauli Manurung (28) yang setia menemani buah hatinya di rumah sakit saat itu bersikukuh kalau dokter benar-benar telah menggunting ruas jari telunjuk anaknya. Menurutnya, saat itu dokter tiba-tiba datang ke ruang inap.

"Dia gunting cepat-cepat, langsung diperban setelah itu. Waktu itu saya pikir kan saat itu hanya dibersihkan seperti biasa, lalu diperban," ujar Roma di RS Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (11/4/2013).

Roma mengira, dokter hanya menggunting kuku. Ternyata yang dipotong adalah ruas jari telunjuk. "Suster waktu itu minta gunting, saya pikir gunting kuku".

Mengetahui kalau yang digunting adalah ruas jari, Roma menangis histeris. Dia melihat ada darah mengalir. "Saya menangis, saya langsung foto. Kalau terlepas sendiri darah itu tidak mengalir, apalagi suster menyediakan mangkuk stainless untuk taruh ruas yang dipotong," kata dia.

Ia kemudian menghampiri dokter yang diketahui bernama Zaenal Abidin itu untuk menanyakan perihal pemotongan itu. "Kenapa digunting? Dokter bilang itu jaringan mati dan harus sudah dibuang. Ini untuk percepat penyembuhan," ujarnya.

Sebelumnya, Dian Kristiana, staf Marketing dan Humas RS Harapan mengatakan, pihak RS Harapan Bunda tidak melakukan pemotongan ruas jari terhadap bayi Edwin. Yang ada ditemukan jaringan mati yang sudah terlepas di kassa tempat bayi oleh dokter Bedah Ortopedi.

"Dan ibu pasien dipanggil untuk diberikan informasi oleh dokter tersebut. Lalu dokter tersebut memberikan antiseptik," kata Dian tanpa menyebut siapa nama dokter Bedah Ortopedi yang dimaksud.(Osc/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini