Sukses

Indonesia Harus Belajar dari Jepang Cara Urus Warga Lansia

Indonesia perlu mengantisipasi melonjaknya jumlah populasi warga usia lanjut. Kalau tidak, bakal merepotkan sekali

Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengungkapkan bahwa Indonesia dan dua negara lainnya di Asia Tenggara, Malaysia dan Thailand sedang dalam ancaman populasi manula (manusia usia lanjut), sehingga perlu diantisipasi secara serius oleh pemerintah.
   
"Masalah penurunan fertilitas dan populasi manula (aging population) ini sedang dihadapi Jepang, Cina, Hongkong dan Korea Selatan. Sekarang, sudah mulai mengancam Indonesia, Malaysia dan Thailand," kata Pengurus Pusat PKBI Dr dr Astrid Sulistomo di Kupang seperti dikutip Antara, Sabtu (6/4/2013).
   
Ketika membuka rapat pleno pengurus nasional PKBI, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan masalah usia lanjut ini jika tidak ditangani secara baik maka akan berpotensi menciptakan masalah sosial baru.

Menurut dia, keseriusan pemerintah ini penting karena masalah populasi manula itu telah diidentifikasi terjadi di beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina, Hong Kong, Korea Selatan dan cukup membawa dampak besar dalam proses mengatasi ledakan penduduk dunia.

Ia mengatakan Jepang merupakah salah satu negara di Asia yang berhasil mengatasi populasi usia lanjut, sehingga perlu ditiru negara-negara lain di Asia termasuk Indonesia untuk menekan persoalan sosial yang timbul akibat dari meningkatnya jumlah usia lanjut.

Astrid mengatakan pembangunan nasional di segala bidang yang selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah, telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum.

Hal lain dapat dilihat dari menurunnya angka kematian ibu dan bayi serta meningkatnya angka umur harapan hidup.
   
Dia menyebut jumlah usia lanjut pada 2000 adalah 2,28 persen dan diproyeksikan pada 2020 akan meningkat sebesar 11,34 persen.

Di Indonesia peningkatan warga lansia bakal terjadi hingga 414 persen antara 1990-2025 yang merupakan peningkatan tertinggi di dunia. (Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini