Sukses

Makan Pisang dan Kurangi Keripik Mencegah Stroke

Perbanyak makan pisang dan kurangi konsumsi kripik. Ini bisa mencegah Anda dari risiko kematian akibat stroke.

Perbanyak makan pisang dan kurangi konsumsi keripik. Ini bisa mencegah Anda dari risiko kematian akibat stroke. Buah berkulit kuning yang kaya potasium (kalium) itu bisa membantu menurunkan tekanan darah, seperti halnya menurunkan konsumsi garam pada kudapan keripik.

Pisang adalah salah satu makanan yang kaya kalium. Masing-masing mengandung 420 mg, dan setiap harinya orang dewasa sebaiknya mengonsumsi 3.500 mg.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa asupan kalium yang tinggi, menurunkan risiko stroke hingga 24 persen.

Namun, dalam penelitian sebelumnya pernah diungkap bahwa mereka yang berusia lanjut usia riskan dengan asupan kalium karena membuat kerja mengurangi kemampuan ginjal membuang dari dalam darah.

Untungnya, penelitian yang diterbitkan dalam bmj.com menyanggah kakhawatiran tersebut.  Disebutkan bahwa kalium tak berpengaruh negatif bagi fungsi ginjal.

Seperti dikutip Dailymail, Jumat (5/4/2013), peneliti menganalisa 128 ribu orang lebih dengan 33 uji coba dan menyebutkan, mengonsumsi lebih banyak mineral seperti pisang memberikan banyak manfaat untuk kebanyakan orang.

Sekitar 53.000 kematian di Inggris setiap tahunnya terjadi akibat stroke, dengan lebih 100.000 pasien bertahan, sisanya menderita cacat berat.

Dr Clare Walton dari Asosiasi Stroke mengatakan, diet yang sehat merupakan bagian penting dari pengelolaan risiko stroke.

"Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk stroke dan jantung. Membuat perubahan dalam diet bisa menjaga tekanan darah terkontrol."

Penelitian menunjukkan pengurangan konsumsi garam dan penambahan makanan kaya kalium seperti pisang, kurma, bayam, bisa menghindari Anda dari risiko stroke.(Mel/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini