Sukses

Terapi Target Kanker Kolorektal Perpanjang Peluang Hidup Pasien

Untuk penderita kanker Kolorektal kini sudah tersedia beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan cara terapi sasaran (targeted therapy)

Salah satu jenis kanker yang paling sering ditemukan di dunia adalah kanker Kolorektal. Kanker Kolorektal merupakan kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum. Untuk penderita kanker Kolorektal kini sudah tersedia beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan cara terapi target (targeted therapy).

Untuk penanganan kanker kolokrektal, terapi target diberikan secara kombinasi dengan kemoterapi yang bertujuan untuk memperpanjang peluang hidup pasien dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Dokter sub-spesialis Hematologi-Onkologi Medik Departement Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, DR. dr. Aru W. Sudoyo, Sp. PD-KHOM, FACP, menjelaskan terapi target berbeda dengan kemoterapi. Terapi ini sendiri memiliki target tertentu dengan tujuan untuk mengendalikan perkembangan dan penyebaran kanker.

"Karena memiliki target tertentu, terapi sasaran memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan kemoterapi dan tidak memperburuk efek samping kemoterapi," jelas Aru dalam acara 'Roche Media Health Forum', di Pacifik Place, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013)

Aru menambahkan, kemoterapi merupakan pengobatan utama, sedangkan terapi target untuk mendukung dari kemoterapi ini sendiri. Terapi target membantu kemoterapi dengan mengeblok dan memotong sel kanker tersebut.

"Terapi target tidak bisa untuk menyembuhkan. Ia berfungsi untuk mengeblok sel kankernya," tambah Aru.

Terapi target hanya fokus untuk mematikan sel-sel kankernya sehingga tidak mengganggu sel-sel normal lainnya. Seimbangkan dengan melakukan kemoterapi dan lakukanlah dengan rutin.

Aru juga mengatakan bahwa terapi target biasanya dilakukan bersamaan dengan kemoterapi untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Untuk kemoterapi dan terapi target umumnya dilakukan untuk orang-orang yang sudah menginjak stadium lanjut."Stadium 1,2, dan 3 biasanya dilakukan operasi. Jika masih ada penyebaran, masuk ke stadium lanjut, dan lakukan terapi ini," jelas Head of Medicals Affairs PT Roches Indonesia, Dr. Arya Wibitomo, MM. MBA.

Arya menjelaskan, untuk biaya terapi ini sendiri tergantung pada dosis, dan planning berapa kali akan melakukan terapi sesuai petunjuk ahli medis.(Adt/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini