Sukses

Apa Itu Diet Gluten untuk Anak Autis?

Diet GFCF atau gluten free and casein free kerap diterapkan untuk anak-anak penyandang autisme. Bagaimana sebenarnya diet ini?

Diet GFCF atau yang sering disebut Gluten Free and Casein Free kerap diterapkan untuk anak-anak penyandang autisme. Pada dasarnya diet ini tidak mengubah pola makan, melainkan hanya mengganti bahan makanan. Anak-anak harus bebas dari makanan yang mengandung gluten atau protein tinggi dan susu sapi (casein) berserta produk sampingannya.

Untuk menjalankan diet ini, anak penyandang autisme harus diperiksa dulu oleh dokter apakah dia memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu. "Sebaiknya saat tes, anak didampingi psikolog dan terapis," ujar Ketua Yayasan Autisme Indonesia dokter Melly Budhiman Sp.KJ di Jakarta kepada Liputan6.com, Selasa (2/4/2013).

Usai tes alergi, jika orangtua si anak bersedia menerapkan diet GFCF ini, maka yang perlu dilakukan hanya mengganti bahan makanan. Kalau biasanya menggunakan bahan terigu yang mengandung protein tinggi, para ibu hanya perlu menggantinya dengan jenis tepung lain seperti tepung sagu, beras atau tapioka.

"Selain protein pada tepung terigu, protein pada ikan sebenarnya juga dapat merangsang anak autis menjadi makin hiperaktif karena air laut sudah tercemar. Makanya diet ini juga tidak menyarankan makanan laut untuk anak autis," ujar Melly.

Karena itu menurut Melly, orangtua bisa menggantinya dengan ikan-ikan dari air tawar seperti lele dan lain-lain.

Sementara untuk bahan makanan seperti susu sapi bisa diganti dengan bahan makanan lain seperti susu kedelai kalau tidak alergi dan susu-susu lain yang tidak mengandung gluten seperti misalnya susu kentang, susu beras atau susu almond. 

Jenis makanan lain yang wajib dihindari adalah junk food dan yang mengandung pemanis buatan. "Karena itu, makanan seperti cokelat, es krim, minuman bersoda, berpewarna dan berpemanis sebaiknya dihindari. Lebih baik minum air putih," ujar Melly. Kata Melly, bila anak tidak alergi buah, orangtua bisa membuatkan jus buah apa saja.

Pada dasarnya makanan bergluten dan bercasein mesti dihindari karena menimbulkan efek seperti psikotoprika yang kurang baik bagi anak autis. Anak akan menjadi lebih aktif dan sulit diatur akibat makanan seperti ini, kata Melly.

"Mungkin tidak masalah bagi anak lain tapi berisiko bagi anak autis karena jika bahan makan seperti casein dan gluten masuk ke tubuhnya akan menyebabkan aliran darah ke otak menjadi racun yang bisa membuat anak autis kebal terhadap rasa sakit, nggak bisa tenang, cuek, ketawa sendri, dan lainnya," kata Melly.

Untuk itu, Melly menyarankan agar para orangtua yang memiliki anak autis membawa anaknya untuk mengikuti terapi dan menjaga makanan.

Anda yang ingin membeli bahan-bahan makanan untuk diet GFCF bisa mendapatkannya di Gedung Jakata Design Center, Lantai 4, SR 25, Jalan Gatot Subroto No. 53, Slipi, Jakarta. Atau bisa menghubungi nomr telepon (021) 5720545. (Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini