Sukses

Takut Dibilang Mandul, Jadi Hambatan Pemeriksaan Infertilitas

Banyak wanita yang sudah beberapa tahun menikah tapi belum punya anak. Kejadian itu sebuah kejanggalan dan harus segera diperiksa. Namun, banyak yang takut memeriksakan diri ke ahli ginekologi.

Banyak wanita yang sudah beberapa tahun menikah tapi belum punya anak. Kejadian itu merupakan sebuah kejanggalan dan harus segera diperiksa. Namun, tidak sedikit yang takut memeriksakan diri ke ahli ginekologi (kandungan). Sehingga  didiamkan begitu saja tanpa tahu sebabnya.

Ada banyak faktor penyebab wanita belum punya anak takut periksa ke ahli ginekologi. Menurut data Bennet and Wiweko et al pada 2011, dari 212 wanita, 56 persennya takut didiagnosis.

"Hambatan pemeriksaan infertilitas, 56 persennya adalah takut didiagnosis. Takut didiagnosis mandul," kata Dr. Budi Wiweko SpOG (K), Dokter Kandungan dan Kebidanan dari Klinik Yasmin RSCM dan Sekjen PERFITRI dalam Media workshop update on infertility & IVF (Bayi Tabung) in Indonesia, di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Ia juga menambahkan kalau 13 persennya lagi takut akan pemeriksaan intra-vagina, 12 persennya malu, lima persennya takut biaya yang besar, 1 persen pernah mengalami atau mendengar mengenai pengalaman buruk dengan ahli ginekologi. Sisanya 14 persen karena hal lain.

Berdasarkan hal itu, Dr. Budi Wiweko menyatakan butuhnya pengetahuan yang meluas ke komunitas demi menghilangkan rasa takut pasien. Selain itu, dibutuhkan pemberian edukasi kepada pasien agar mengerti bahwa kunjungan lebih awal bisa meningkatkan efektivitas pengobatan fertilitas.  (Zul/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini