Sukses

Tiga Terapi untuk Anak Penyandang Autisme

Jika selama ini ada mitos yang beredar bahwa anak autisme tidak bisa diperbaiki kondisinya itu salah.

Jika selama ini ada mitos yang beredar bahwa anak autisme tidak bisa diperbaiki kondisinya itu salah.

"Pada dasarnya semua anak autis dapat diperbaiki kondisinya. Asalkan orangtuanya memberikan terapi ini sejak dini," kata Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) di Jakarta, Selasa (26/3/2013)

Karena itu, setelah diagnosa awal memberitahukan anak Anda menyandang autisme, segeralah lakukan penanganan dini dengan pemberian terapi.

Banyak terapi yang ditawarkan kepada Anda. Namun, Anda tidak bisa sembarangan melakukannya. Biasanya, para orangtua tidak sabar saat memberi terapi. Padahal, sebagai orangtua Anda harus teratur memberi terapi.
Dan ketika memberikan terapi, usahakan sesuai dengan urutannya.

Seperti yang dikatakan  Gayatri, ada 3 tahapan terapi yang harus dilakukan oleh orangtua.

1. Terapi Perilaku

Sebelum memberikan jenis terapi lain, pastikan Anda memberikan terapi perilaku pada anak. Gayatri mengatakan bahwa perilaku sangat penting untuk anak-anak penyandang autisme.

Terapi perilaku berfokus pada penanganan yang bersumber pada respons anak ketika Anda memberikan instruksi kepadanya. Dalam terapi perilaku ini tidak ada yang salah dan benar. Jika respons negatif, jangan marahi dia.

2. Terapi Okupasi

Setelah Anda selesai memberikan terapi perilaku, berikanlah ia terapi okupasi. Terapi okupasi berkaitan dengan saraf motorik. Dalam kasus ini, kemampuan motorik sangat diperlukan anak-anak penyandang autisme mau pun tidak, agar mereka belajar mandiri.

3. Terapi wicara

Bagi anak-anak autis, masalah terbesar yang dihadapi adalah cara berkomunikasi. Setelah seorang anak mengikuti terapi perilaku dan okupasi, berikan dia terapi wicara. (Adt/Abd)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini