Sukses

Ibu Hamil Jangan Dekat Perokok Apalagi Merokok

Merokok menjadi masalah yang sedang gencar di Indonesia. Tidak hanya berakibat buruk pada pemakai tapi juga lingkungan sekitar. Apalagi seorang pria yang istrinya sedang hamil atau ibu hamil.

Merokok menjadi masalah yang sedang gencar di Indonesia. Saat ini, pemakainya tidak hanya orang dewasa tapi juga anak usia 10-12 tahun, bahkan balita di bawah lima tahun (baby smoker). Padahal bahaya merokok juga mengancam orang di sekitarnya, termasuk istri-istri perokok yang sedang hamil.

Merokok tidak hanya berakibat buruk pada pemakai tapi juga lingkungan sekitar. Di Indonesia, orang merokok di mana saja sekalipun di tempat yang bertuliskan 'dilarang merokok'.

Hal senada disampaikan pula oleh dr. Hakim Sorimuda Pohan, SpOG Dalam Round Table Discussion, Pengendalian Masalah Merokok di Indonesia, 'Menyatukan Suara Dokter dan Korban Dalam Perjuangan Pengendalian Masalah Merokok di Indonesia' di gedung Mutiara, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Selasa 19 maret 2013.

"Ada beda di negara Kita dengan negara lain. Kalau di negara lain tidak boleh merokok di semua tempat kecuali yang dibolehkan. Kalau di negara Kita, di indonesia, boleh merokok di semua tempat kecuali yang tidak diperbolehkan."

Perokok tidak menyadari bahaya yang timbul akibat dari perbuatannya itu. Apalagi seorang pria yang istrinya sedang hamil atau ibu hamil. Jika merokok, dampaknya tidak hanya pada diri sendiri, tapi juga ke istri dan anak di dalam kandungan.

dr. Hakim menyatakan asap rokok yang dihirup ibu hamil bisa membuat plasenta cepat matang atau menjadi tua.

"Dan mereka perempuan yang merokok kulitnya lebih cepat mengerut, awet tua. Semua bahan-bahan yang ada di dalam asap rokok, menyebabkan jaringan cepat tua, kulit cepat tua. Plasenta juga cepat tua, baru tujuh bulan sepertinya sudah sembilan bulan. Kalau sudah (seperti) sembilan bulan, ia mengeluarkan hormon supaya timbul persalinan. Itulah yang menyebabkan persalinan prematur," ungkapnya. (Zul/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini