Sukses

Kejam! Pengasuh Pukuli Bokong Lansia untuk Bersenang-senang

Banyak penghuni panti jompo dengan penyakit demensia diperlakukan tidak manusiawi, dipermalukan, dilecehkan oleh staf atau perawat yang dipercayakan untuk menjaga para orang tua tersebut.

Di Inggris, kabarnya banyak penghuni panti jompo dengan penyakit demensia diperlakukan tidak manusiawi, dipermalukan, dilecehkan oleh staf atau perawat yang dipercayakan untuk menjaga para orang tua tersebut.

Terutama para penghuni panti jompo yang terdiri dari pria dan wanita berusia 80 tahunan dan menderita Alzheimer, sangat rentan diperlakukan tidak manusiawi. Terlebih lagi, orang tua dengan Alzheimer tidak memiliki kapasitas mental untuk membuat satu keputusan untuk dirinya sendiri.

Leeds Crown Court yang merupakan badan survei di sana mengatakan para orang tua kerap menjadi 'sasaran empuk' perilaku merendahkan, dan tak jarang kekerasan, oleh para perawat yang tidak memiliki pelatihan mempuni untuk mengatasi pekerjaan sulit yang dijalaninya.

Contohnya saja yang dialami oleh seorang nenek berusia 88 tahun. Wanita yang menderita demensia tersebut mengaku kalau bokongnya sering dipukul oleh perawat senior di tempat tersebut.

Seperti dilansir Dailymail, Selasa (26/2/2013) kalau perawat tersebut sering memukul bokong nenek tua itu karena menganggap bokong nenek tersebut dapat dijadikan mainan, karena pada dasarnya bokong nenek itu empuk. Dan para perawat mengaku, kalau itu semua dilakukan untuk menyenangkan dirinya sendiri.

Kelewatan memang apa yang dilakukan oleh para perawat tersebut. Tidak hanya sampai itu saja. Hope Young, seorang perawat yang berusia 18 tahun ini mengaku kalau dirinya sering kali meminta para orang tua tersebut untuk memasukkan jarinya ke dalam mulut para orang tua tersebut.

Sebanyak dua belas warga diduga menjadi korban dari para perawat tak bertanggung jawab di panti jompo Green View di Huddersfield, West Yorskhire, pada tahun 2011. Karena kasus ini, ketiga perawat tersebut dijebloskan ke dalam penjara.

Para perawat tersebut menyangkal tuduhan yang diarahkan ke dirinya karena perlakuan buruk dan kelalaian terhadap orang yang tidak memiliki kapasitas mental.

Jaksa dalam persidangan, Hilary Manley mengatakan "Sejak kasus ini ada, panti jompo tersebut ditutup karena dianggap tidak mampu dan tidak mau melaporkan perlakuan buruk yang dibuat oleh para perawatnya". (Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini