Sukses

Anak-anak SD yang Belajar Duduk di Atas Bola Yoga Lebih Fokus

Murid-murid di sekolah biasanya duduk di kursi yang sudah disediakan saat belajar. Tapi, beda dengan cara guru satu ini. Robbi Giuliano mengganti kursi siswa dengan bola karet raksasa yang kerap digunakan untuk yoga.

Murid-murid di sekolah biasanya duduk di kursi yang sudah disediakan saat belajar. Tapi, beda dengan cara guru satu ini. Robbi Giuliano mengganti kursi siswa dengan bola karet raksasa yang kerap digunakan untuk yoga.

Giuliano tak pernah menyesal dengan keputusannya itu. Menurutnya, cara itu merupakan keputusan terbaik yang dibuatnya dalam 11 tahun. Mengganti kursi dengan bola karet bisa meningkatkan produktivitas murid-muridnya di SD Kelas V di Westtown, Thornbury. Menurut Giuliano, cara itu bisa membantu murid-muridnya fokus pada pelajaran ketika berusaha menyeimbangkan dirinya.

"Saya mempunyai murid-murid yang lebih perhatian," kata Giuliano. "Saya bisa melakukan bayak hal dengan mereka karena mereka sedang duduk di bola yoga," tambahnya seperti dikutip TodayHealth, Jumat (22/2/2013).

Bola karet raksasa itu yang juga disebut bola stabilitas tersedia dalam berbagai ukuran, warga, dan derajat kekukuhan. Dengan membuat siswa tetap seimbang, maka kekuatan otot dan keterlibatan aliran darah meningkat dan menyebabkan anak-anak lebih perhatian.

Seorang Profesor Ilmu Gerakan di Grand Valley State University di Allendale, Mich, John Killbourne, perlengkapan olahraga bisa berperan besar untuk memodernisasi sekolah dengan didasarkan penelitian yang mengaitkan aktivitas fisik dengan belajar yang lebih baik. Dan setting kelas yang biasa-biasa saja membuat guru tertantang menggunakan bola yoga, pijakan kaki, dan meja berdiri. "Ini masa depan pendidikan," kata Kilbourne.

Bola stabilitas sering digunakan dalam yoga, pilates, dan terapi fisik. Bahkan bola itu mulai terlihat di perkantoran setelah studi baru menekankan bahaya lingkungan kerja yang menetap. "Bola karet pertama kali muncul di sekolah-sekolah untuk membantu anak dengan masalah perhatian atau autisme," kata Michelle Rowe, Direktur Eksekutif Kinney Center for Autism di Saint Joseph University di Philadelphia.

Giuliano mulai menggunakan bola di kelasnya di West Chester sekitar tiga tahun lalu setelah suaminya mengatakan kalau dirinya bersama teman-temannya di perusahaan produktivitasnya meningkat. Siswinya, Ashley Hasson, mengakui kalau awalnya dia kesulitan untuk menyesuaikan duduk di atas bola pinknya.

"Tapi begitu Anda terbiasa, itu tidak sulit karena pada dasarnya Anda hanya duduk," katanya.

Pelajar lain, Kevin Kent, mengatakan, bola membuatnya lebih mudah berkonsentrasi dan menjaga punggungnya dari perasaan kaku. Sekarang, katanya, duduk di kursi yang terasa aneh. "Karena kau membungkukkan semuanya."

Namun, sejumlah ahli kesehatan mengingatkan bahaya jatuh dari bola. Tapi Giuliano yang memiliki 24 murid itu tahu kalau murid-muridnya bakal menjaga bokongnya tetap pada bola dan kaki di lantai sepanjang waktu.

"Saya tidak suka duduk di kursi sepanjang hari ... jadi saya mulai duduk di bola yoga, dan saya menjadi lebih waspada," kata Giuliano.

"Dan pesan saya adalah mencobanya dengan kelas Anda dan melihat apakah ia bekerja untuk Anda."(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini