Sukses

Ini Penyakit dan Gangguan yang Muncul Karena Masalah Cinta

Suatu hubungan sudah banyak terbukti bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan kalau hubungan yang kuat bisa membuat Anda terhindar dari penyakit.

Suatu hubungan sudah banyak terbukti bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan kalau hubungan yang kuat bisa membuat Anda terhindar dari penyakit karena mengadopsi kebiasaan sehat dengan menjaga satu dengan yang lain sehingga bisa hidup lebih lama.

Menurut psikolog Maryann Troiani, PhD seperti dilansir Health, Selasa (12/2/2013) menyatakan kalau ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan kita baik yang suda menikah atau belum.

Berikut ini beberapa hal akibat hubungan percintaan Anda sehingga mempengaruhi kesehatan pikiran dan tubuh Anda:

1. Berat badan

Troiani melihat ketika seseorang memiliki pasangan, mereka akan saling memotivasi dalam hal kesehatan. Ia akan pergi fitnes bersama dan merasa tanggung jawab satu sama lain dalam hal perilaku makan dan masalah tidur yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Tingkat stres

Studi tahun 2009 dalam Journal of Sexual Medicine menemukan kalau orang yang sering melakukan seks lebih sehat mental. Troiani mengatakan kalau seks hanya salah satu aspek dalam hubungan. Sehingga tingkat stres juga pasti akan dialami pasangan ketika menghadapi masalah orangtua, perselisihan uang atau bahkan pekerjaan rumah tangga.

3. Masalah tidur

Tidur di samping seseorang yang Anda cintai dan percaya dapat  membantu Anda merasa santai. Jika pasangan Anda mendengkur, orang lebih mungkin untuk mengalami kelelahan siang hari.

Penelitian menunjukkan kalau suatu konflik dalam hubungan dikaitkan dengan tidur dan bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk.

4. Depresi dan  kecemasan

Masalah ini sering membuat hubungan dapat mempengaruhi depresi dengan cara yang sama kompleks. Di satu sisi, beberapa studi telah menemukan bahwa hubungan jangka panjang dalam pernikahan, dapat  mengurangi gejala-gejala depresi. Suatu hubungan bisa meningkatkan risiko depresi secara klinis.

5. Kesehatan jantung

Hubungan percintaan dan kesehatan kardiovaskular bisa mempengaruhi tekanan darah. Penelitian telah melaporkan kalau hubungan menikah dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan hasil yang lebih baik setelah operasi jantung, terutama bagi kaum pria.

6. Kanker

Bukan hanya mempengaruhi jantung, dalam beberapa penelitian, pernikahan juga telah terbukti meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bagi penderita kanker, termasuk prostat, paru-paru, dan kanker usus besar.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh 3,8 juta pasien kanker yang diterbitkan pada tahun 2009, 58% orang yang menikah hidup selama 10 tahun pasca diagnosis kanker, dibandingkan dengan 52% dari orang-orang yang tidak pernah menikah, 46% dari orang yang bercerai, dan 41% dari para janda dan duda.

Orang-orang yang dipisahkan dari pasangan mereka bernasib terburuk dengan hanya 37% yang masih hidup selama 10 tahun. Kesepian dan stres tak terduga mungkin memiliki efek negatif pada kekebalan tubuh.

Troiani mengatakan kalau hal yang disebutkan sebelumnya bukan hanya berhubungan dengan hubungan cinta Anda saat ini tapi juga dipengaruhi oleh masa lalu Anda. Pada tahun 2011, peneliti dari Columbia University menemukan kalau Anda yang berpikir tentang mantan kekasih ternyata dapat  memiliki efek yang sama pada otak sebagai rasa sakit fisik.

Sebuah perpisahan yang disebut sindrom patah hati oleh para peneliti ini bisa menyebabkan pembesaran jantung yang diakibatkan oleh stres fisik atau emosional yang ekstrim. Wanita menopause paling mungkin untuk mengalami sindrom tersebut, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal itu juga dapat terjadi pada pria dan wanita muda. (Fit/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini