Sukses

Menkes Curhat Ayahnya yang Dulu Perokok Berat

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi begitu semangat melindungi penduduk di Indonesia dari asap rokok. Ia sampai menceritakan pengalaman ayahnya yang juga perokok.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi begitu semangat melindungi penduduk di Indonesia dari asap rokok. Ia sampai menceritakan pengalaman keluarganya yang juga perokok. Bahkan ayah kandungnya meninggal dunia akibat kanker setelah menjadi perokok berat.

"Saya tidak bosan bercerita tentang keluarga saya yang perokok. Ayah kandung saya meninggal akibat kanker karena ayah perokok berat," ungkap Menkes.

"Penderitaan yang dialami tidak bisa dibayar dengan uang," kata Nafsiah dalam Sosialisasi PP Nomor 109/2012, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/2/2013).

Tak hanya ayahnya yang dulu perokok, Nafsiah juga mengatakan, kakak serta anaknya pun merokok. Padahal rokok merupakan racun dan karena rokok, perempuan dan balita yang menjadi perokok pasif menjadi korbannya.

"Rokok ini racun dan menurut laporan, 20 juta perempuan terpapar asap rokok dan 11,4 juta balita terpapar asap rokok," jelasnya.

Nafsiah juga sering bertanya ke anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Dan ternyata anak-anak ini orangtuanya merokok.

"Saya selalu tanya pada anak-anak, apakah di rumahnya ada yang merokok. Jawaban mereka 100% mengatakan ada perokok di rumah,"katanya.

Nafsiah menyadari dengan langkah melindungi masyarakat dari asap rokok bisa mendapat tendangan balik dari industri rokok karena menentangnya. Tapi, Nafsiah menekankan, PP Tembakau bukan memunculkan peperangan.

"Ini bukan perang. Saya tidak suka istilah perang dan tidak ada yang menang dan kalah dalam perang. Saya lebih senang kalau kita mencapai win-win solution bagi kita semua karena pemenang disini adalah masyarakat Indonesia," tegasnya. (Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.