Sukses

Menkes Beri Bingkisan untuk Ibu Hamil dan Anak Korban Banjir

Ibu hamil dan anak-anak yang menjadi korban banjir di pengungsian mendapat perhatian Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Ribuan kit perlengkapan kesehatan diberikan untuk pengungsi di Gereja Koinonia, Jatinegara, Jakarta Timur.

Ibu hamil dan anak-anak yang menjadi korban banjir di pengungsian mendapat perhatian utama dari Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Ribuan kit perlengkapan kesehatan diberikan untuk pengungsi di Gereja Koinonia, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sebanyak 1.850 bingkisan itu berisi perlengkapan mandi seperti sabun, handuk, sikat gigi, dan macam-macam. Kit itu disiapkan Kementerian Kesehatan untuk semua korban banjir, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak.

Menurut Nafsiah, saat banjir yang harus diperhatikan adalah masalah kebersihan. Dengan kondisi yang tidak bersih bisa mengundang banyak penyakit.

"Kebersihan adalah musuh dari penyakit, teman penyakit adalah jorok. Dimana ada sampah atau air tergenang memberi kesempatan binatang pembawa penyakit dan sanitasi lingkungan, kebersihan makanan dan minuman, kebersihan diri terutama ibu-ibu," kata Nafsiah saat di lokasi pengungsian di Gereja Koinonia, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Selain itu, lanjut Menkes, korban banjir harus mempehatikan kesehatannya. Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak paling rentan tertular penyakit.

"Yang  harus diperhatikan adalah bayi,balita,ibu hamil dan menyusui karena mereka lebih rawan terkena penyakit," ujarnya.

Menkes yang mengenakan kaos putih berkerah serta berompi cokelat itu berjalan memberikan bantuan kit itu ke enam perwakilan korban banjir yang merupakan ibu hamil dan anak-anak. Para korban itu duduk di tempat yang sudah di sediakan di halaman gereja. Namun sayang, sejumlah korban ternyata tak mengenali wajah Menkes. Para korban ini baru mengetahui kalau pemberi bingkisan itu adalah menteri setelah acara usai.

Rencananya, ribuan kit itu akan diserahkan ke beberapa pengungsian di Jakarta, kecuali Jakarta Utara. Menkes memberikan bingkisan tersebut di Jatinegara karena ada kabar kalau lokasi tersebut kekurangan bantuan kesehatan.

Sementara itu, Kordinator Bantuan Kepala Gereja, Karunia Meianto Lily, menjelaskan, ada 500 pengungsi di gereja tiga lantai tersebut. Dan 215 merupakan ibu hamil dan menyusui.

"Di sini ada sekuitar 500 orang yang ngungsi. Ada sekitar 215 ibu hamil dan anak-anak,":(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.