Sukses

Begini Awal Mula Raihan Harus Dioperasi Usus Buntu Lalu Koma

Raihan bocah 10 tahun yang diduga korban malpraktik dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta sampai hari ini masih lemah. Begini awal mula Raihan harus dioperasi usus buntu lalu kemudian koma 3 bulan.

Raihan bocah 10 tahun yang diduga korban malpraktik dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta sampai hari ini masih lemah tak berdaya di tempat tidur ruang perawatan Paviliun Kartika Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Ibunda Raihan, Oti Puspa Dewi, menceritakan kronologi awal yang mengapa Raihan sampai dibawa ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta kepada liputan6.com yang menemuinya di ruang perawatan tempat anaknya dirawat, Jumat (11/1/2013)

Pada hari Jumat, 21 September 2012, sekitar maghrib Raihan mengadu kepada Oti kalau ia merasa mual dan muntah. Oti lalu mengoleskan minyak angin ke perut Raihan dan memberikan Raihan makanan. Sampai jam 23.00 WIB Raihan masih muntah-muntah. Oti lalu memberikan Raihan makanan dan minuman. Tapi, makanan dan minuman tersebut tidak dapat ditelan Raihan, malah dimuntahkannya lagi.

Pada hari Sabtu, 22 September 2012, sekitar pukul 03.00  WIB Raihan mengaku sudah tidak kuat lagi. Karena apa yang diberikan kepada Raihan semuanya dimuntahkan, Oti meminta Raihan untuk kuat sampai jam 5 pagi biar langsung dibawa ke rumah sakit.

Karena pada saat itu suami Oti, Muhammad Yunus sedang bertugas di Kalimantan, Oti langsung menelepon taksi untuk membawa Raihan ke rumah sakit. Selain menelepon taksi, Oti pun menghubungi keluarganya yang ada di Jambi. Tidak lupa Oti juga menelepon Muhammad Yunus untuk memberitahu keadaan Raihan.

Karena rumah sakit yang terdekat dari kediaman Oti di Srengseng adalah di Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta, Oti lantas membawa Raihan ke rumah sakit tersebut.

Sesampainya di Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta, Oti membawa Raihan ke UGD rumah sakit tersebut.

Dokter UGD yang waktu itu mengecek Raihan mengatakan kalau Raihan saat itu salah makan.

"Iya, dokter itu mengatakan kalau Raihan salah makan. Lalu dokter itu bertanya ke Raihan, 'Raihan jajanan apa di sekolah?', 'Nggak ada, cuma jajan biasa saja' jawab Raihan. Kata dokternya ini kena lambung biasa. Karena dibilang cuma kena lambung biasa, saya pun tidak terlalu khawatir," kata Oti.

Karena terlalu banyak muntah, kondisi Raihan pun melemas. Dokter yang saat itu merawat Raihan di UGD langsung pasang infus ke Raihan.

sekitar pukul 05.00 WIB Raihan langsung dinaikkan ke ruang perawatan. Dan dokter itu mengatakan kepada Oti untuk Raihan melakukan rawat inap.

Dokter itu mengatakan kepada Oti untuk sabar menunggu dokter anak sampai datang dan langsung memeriksa Raihan. Setelah menunggu beberapa jam, sekitar pukul 10.00 WIB dokter anak datang dan langsung memeriksa perut Raihan.

"Jam 10 dokter anak datang. Setelah memeriksa gejalanya, kayak memeriksa perut Raihan dokter itu. Dokter itu menekan-nekan perut Raihan, dan Raihan bilang sakit. Lalu dokternya bilang 'Kalau gitu Ibu, saya rujuk ke dokter bedah ya, Bu'. Saya bertanya kenapa, dokter tersebut menjawab 'Kemungkinan ini usus buntu'. Lalu saya bilang lagi 'Iya ya dok? Semoga tidak ya, dok'. Dokter itu lalu menjawab 'Semoga tidak. Saya rujuk saja dulu ya, Bu'," kata Oti.

Dokter bedah rumah sakit tersebut (Dr A) menurut Oti datang sekitar jam 1 siang. Setelah dokter bedah itu datang, ia langsung memeriksa Raihan dengan cara yang sama seperti dokter anak lakukan. Memeriksa bagian perut Raihan.

Setelah memeriksa perut Raihan, dokter bedah tersebut mengatakan kalau Raihan terkena usus buntu akut. Tanpa melakukan tes lanjutan, dokter tersebut yakin kalau Raihan menderita usus buntu akut dan harus segera dilakukan tindakan operasi.

Oti yang waktu itu mendengarkan penyataan dokter bedah tersebut langsung kaget dan cemas. Raihan yang baru pertama kali mengeluh sakit perut, langsung didiagnosa oleh dokter kalau ia terkena usus buntu akut.

"Kok bisa akut dok? Anak saya tidak pernah mengeluh sakit perut, kok. Lalu dokter itu bilang 'Lho Ibu, Ibu jalan saja ke pasar tiba-tiba Ibu bisa langsung kena terserang usus buntu akut'. Saya bertanya lagi, 'Lho kok bisa?', dia menjawab 'Iya, orang jalan ke pasar saja bisa kena usus buntu akut. Akut itu datangnya tiba-tiba'," cerita Oti sambil duduk menemani anaknya Raihan.

Sampai saat ini M Yunus masih menunggu itikad baik dari pihak Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta terkait dugaan malpraktik yang menimpa Muhammad Raihan. Sementara pihak rumah sakit selalu menolak jika ingin dimintai konfirmasi oleh liputan6.com.(ADT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini