Sukses

Jangan Nekat Terbang Kalau Hamil Sudah 5 Bulan

Ibu yang kehamilannya berusia 20 minggu (5 bulan) sebaiknya tak menumpangi pesawat. Bukan apa-apa jika mendadak melahirkan di pesawat risikonya bisa fatal.

Ibu yang kehamilannya berusia 20 minggu (5 bulan) sebaiknya tak menumpangi pesawat. Bukan apa-apa jika mendadak melahirkan di pesawat risikonya bisa fatal seperti pendarahan pada ibu dan kekurangan oksigen di pesawat.

Sayangnya masih banyak yang menganggap remeh soal anjuran itu, sehingga kasus melahirkan di atas pesawat masih kerap terjadi. Seperti contoh terbaru penumpang maskapai Merpati Nusantara Airline bernama Harmani yang melahirkan di atas pesawat pada Minggu 6 Januari 2013.

Dalam penerbangan kurang lebih 1 jam 45 menit dari Timika menuju Makassar tersebut, wanita itu melahirkan sekitar pukul 19.00 WIT dibantu oleh kru pesawat yang bertugas. Yakni 2 orang pramugari, 2 orang teknisi dan seorang calon perawat

Meski sudah dihimbau ibu hamil di atas 5 bulan jangan terbang, tapi banyak pasien yang sengaja memudakan usia kehamilannya dalam surat keterangan dokter. Padahal larangan itu dibuat dikarenakan khawatir jika terjadi sesuatu. Soalnya, melahirkan di pesawat bisa menimbulkan beberapa risiko, baik pada ibu maupun bayi yang baru lahir.

"Lahir di pesawat mestinya kemungkinannya kecil karena mulai dari rasa mulas dan sampai lahir membutuhkan waktu yang panjang. Harusnya seorang ibu tahu tanda-tandanya," kata Dokter Obstetri dan Ginekolog FKUI dr Sigit Purbadi, SpOG, K.Onk, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/1/2013).

dr Sigit menjelaskan beberapa risiko melahirkan di pesawat. Seperti, robeknya jalan lahir pada ibu yang bisa memicu pendarahan. Dan pada bayi bisa mengalami kekurangan oksigen.

"Untuk bayi, tergantung usia bayi dan berat bayi. Berat bayi lebih dari 1.500 atau lebih dari 2.000 gram kalau dilahirkan secara normal tidak apa-apa.," kata dr Sigit.

Namun, pada kondisi tertentu, bayi yang dilahirkan bisa saja mengalami masalah pernapasan. "Bayi bisa kekurangan oksigen karena banyak faktor, seperti banyaknya lendir atau kotoran yang masuk mulut, sehingga bayi kesulitan bernapas", katanya.

Selain itu, dr Sigit menjelaskan dalam proses pemotongan tali pusat juga bisa berbahaya jika tidak ahli. Apabila tak ada darah di tali pusat dan langsung mengkerut itu tidak masalah. Namun jika ada aliran darah, maka tali pusat harus segera diikat karena bisa menyebabkan pendarahan.

Usia Terbang

Tak hanya hamil tua yang sering dilarang menumpangi pesawat, saat usia kehamilan masih muda banyak pula yang diimbau untuk tak menaiki pesawat.

dr Sigit mengatakan, dari segi medis tidak ada larangan bagi wanita yang hamil muda menumpangi pesawat. Larangan itu lebih pada faktor tak ingin disalahkan.

"Daripada dokter disalahkan, ibu hamil muda jangan berhubungan, jangan naik pesawat agar jangan disalahkan. Namun dari segi medis, penelitian belum ada yang menjelaskan dengan gamblang," ujarnya. (MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini