Sukses

Sumbing di Rongga Mulut Bikin Anak Sulit Makan

Tomas, anak dari Elizabeth Lewis menderita bibir sumbing yang langka. Tak seperti banyak kasus sumbing lainnya, sumbing yang diderita Tomas ada di dalam rongga mulutnya.

Tomas, anak dari Elizabeth Lewis menderita bibir sumbing yang langka. Tak seperti banyak kasus sumbing lainnya, sumbing yang diderita Tomas ada di dalam rongga mulutnya.

Kejadian itu berlangsung pada 16 bulan lalu. Saat itu Tomas tidak bisa diberi makan dan berat badannya turun drastis. Setelah empat hari, Lewis menyadari kalau ada sesuatu yang aneh di rongga mulut anaknya.

Keluarga Lewis dari Inggris itu langsung mencari data di internet dan memeriksakan Tomas ke rumah sakit.  Dan dokter mendiagnosa penyakit yang diderita Tomas adalah sumbing pada rongga mulut.

"Saya tidak mampu memberinya makan dan sangat sulit memberinya makanan. Saya mulai menyalahkan diri sendiri dan berpikir adakah sesuatu yang salah dengan anak saya. Ini mengerikan dan saya tidak ingin siapa pun tahun mengenai hal ini," katanya, seperti dilansir BBC, Jumat (13/12/12).

Balita mungil ini sekarang telah menjalani operasi sumbing pada rongga mulutnya. Saat dioperasi, Tomas masih berusia tujuh bulan. Dan saat ini, balita yang hampir berusia 2 tahun itu masih dalam pengawasan dokter untuk mengetahui pengaruh sumbingnya terhadap syaraf lidah untuk bicara dan pendengarannya.

Rosana Preston dari Asosiasi bibir sumbing di Inggris mengatakan, orangtua sering menyalahkan dirinya jika bayinya tidak bisa makan dan berat badannya susut drastis. Dan seorang juru bicara Departemen Kesehatan di Inggris menjelaskan, bayi yang baru lahir pantas pantas diberikan perawatan terbaik.

"Tomas mengalami sumbing langka yang jarang terjadi pada bayi. Sumbing yang dialami Tomas ini menyebabkan kesulitan bernapas dan sulit makan. Kondisi ini diperparah karena menyebabkan kesulitan bicara dan mendengar dan mungkin bisa menjadi masalah bagi jantung atau saraf." kata Rosana.

Sumbing di dalam rongga mulut ini memang sulit diidentifikasi dari masa kehamilan. Hanya saja Departemen Kesehatan Inggris mengatakan, setiap bayi harusnya diperiksa rutin setelah 24 jam dari kelahiran.

Juru bicara Departemen kesehatan juga menjelaskan bahwa, "Kami berharap bahwa organisasi NHS akan mengikuti NICE ( National Institute for Health and Clinical Excelent) sebuah organisasi di Inggris yang memberikan pedoman perawatan pascamelahirkan sehingga ibu dan bayi bisa mendapatkan perawatan pasca melahirkan.(FIT/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.