Sukses

Ketika Tinja Disuntikkan ke Tubuh Orang demi Kesehatan

Bank sperma dan bank darah itu sudah umum terdengar. Tapi bagaimana kalau dengan bank tinja?Ya, tinja yang ada di bank itu nantinya bisa digunakan untuk mengobati pasien dengan sakit parah.

Bank sperma dan bank darah itu sudah umum terdengar. Tapi bagaimana kalau dengan bank tinja?Ya, tinja yang ada di bank itu nantinya bisa digunakan untuk mengobati pasien dengan sakit parah.

"Ini sudah terjadi di Amerika," kata Profesor Thomas Borony, Direktur Pusat untuk Penyakit Pencernaan News.com.au, Jumat (14/12/2012).

"Ini hanya menunggu persetujuan FDA di sana. Hari ini donor tinja Australia di Australia hanya ada di satu tempat, tapi nantinya akan ada kelompok terpilih 'Super Donor', orang yang tidak pernah terkena antibiotik saat masih anak-anak, yang kurus dan sehat, yang bisa mendonorkan tinjanya," ujar Profesor Thomas.

"Ini hanya masalah waktu sebelum donor menjadi lebih umum. Dan nantinya, kami berharap semua rumah sakit akan menyaring, membekukan tinja dan bisa digunakan dalam keadaan darurat," ujar.

Lantas tinja itu bakal digunakan untuk apa? Tinja itu bisa dimikrobiota transplantasi  (Faecal Microbiota Transplantations/FMT). Kondisi ini terjadi jika kotoran orang sehat diambil dan ditransfer ke dalam perut orang yang sakit.

Secara sederhana, feses dimasukkan ke dalam blender dengan saline (air garam), dan dituangkan ke dalam jarum suntik. Pasien yang sakit kemudian diberi tinja manusia melalui kolonoskopi, yang dilakukan melalui bokong.

Transplantasi ini digunakan untuk mengobati kondisi usus berbakteri seperti radang usus, Irritable Bowel Syndrome dan Clostridium difficile, atau C. diff - infeksi yang menyebabkan diare begitu parah sehingga membunuh ribuan orang setiap tahun.

Tes juga sedang dilakukan di Eropa untuk melihat FMT bisa digunakan untuk apalagi. Cara ini dianggap efektif dalam mengobati masalah metabolik, obesitas, diabetes tipe 2, dan kondisi neurologis termasuk Multiple Sclerosis dan Parkinson.

"Berlawanan dengan kepercayaan populer, tinja tidak memiliki sampah di dalamnya - itu hanya massa bakteri yang baik," kata Prof Borody.

"Bakteri yang masuk mampu membunuh bakteri buruk dan recolonising usus Anda, memulihkan keseimbangan tubuh Anda dan mengarah ke resolusi dari gejala Anda," kata Prof Borody, yang melakukan satu sampai enam transplantasi dalam seminggu di Five Dock clinic.

Prof Borody telah membuat orang-orang terbang jauh dari Paris untuk menjalani transplantasi tinja.

Banyak pasiennya yang menderita C. diff yang mengalami diare berulang selama bertahun-tahun, tetapi sembuh dalam beberapa hari.

"Saya didiagnosis dengan C. diff sekitar dua bulan lalu setelah tinggal di rumah sakit, saya menjalani dua program antibiotik untuk infeksi ringan," kata seorang pasien Prof Borody, yang terbang ke Sydney terutama untuk FM.

"Saya mendapat perawatan untuk C. diff luar negeri tapi kambuh dengan sangat cepat setelah menjalani antibiotik putaran pertama. Racun telah masuk ke dalam aliran darah saya. Saya semakin parah dari hari ke hari."

"Saya sudah putus asa dan mulai googling dan menemukan pusat penyakit pencernaan di Australia. FMT tidak tersedia di tempat saya. Saya menelepon Profesor Borody pada Senin lalu dan segera naik pesawat. Senin dan Selasa saya menjalani transplantasi".

"Saya hanya butuh dua hari untuk pemulihan, tapi saya merasa jauh lebih baik. Itu luar biasa," ungkapnya.

Prof Borody mengatakan, penderita dengan C.diff yang menjalani pengobatan ini 95 persen angka kesembuhannya. Dengan perawatan ganda, pemulihan bisa 100 persen.

Jika FMT begitu sukses, mengapa tidak banyak tersedia.

"Ini mirip dengan setiap teori baru atau praktek ketika itu diperkenalkan, sangat sulit membuat anjing tua mempelajari trik baru".

"Jika Anda berbicara kepada orang-orang yang menderita C. diff, mereka tidak peduli tentang memiliki tinja orang lain di tubuh mereka - mereka hanya ingin pengobatan yang bekerja, apapun itu yang akan menghilangkan masalah mereka," katanya.

"Setelah Anda kambuh dan Anda tahu antibiotik tidak akan mengendalikan C. diff, itu seperti setan," ujar pasien Borody.

"Ini superbug, yang mengambil alih kehidupan Anda.  Ini tentu mengganggu kesehatan fisik Anda, tetapi kesehatan mental dan emosional pun terpengaruh ".

Clostridium difficile adalah infeksi usus yang berhubungan dengan penggunaan antibiotik, tubuh menderita seperti  diare serta mengancam jiwa.

C. diff lebih umum pada orang tua, kalangan wanita hamil, dan pada orang yang baru-baru ini menggunakan antibiotik. Namun, tidak semua orang kontak dengan bakteri itu bisa sakit.

C. diff hanya ada pada orang yang memiliki flora (bakteri( usus yang lengkap yang biasanya berkat antibiotik, sehingga transplantasi tinja bisa sangat efektif.(MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.