Sukses

Arisan Berhadiah PSK, Usia Remaja Memang Rawan Seks Berisiko

Arisan seks yang dilakukan siswa di SMA Situbondo tentu seperti tamparan bagi Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo. Memang, usia remaja sangat rawan terlibat seks berisiko.

Arisan seks yang dilakukan siswa di SMA Situbondo tentu seperti tamparan bagi Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo. Dispendik Situbondo menyadari, usia remaja memang sangat rawan terlibat seks berisiko. Namun Dispendik masih berharap, arisan berbuah Penjaja Seks Komersil (PSK) itu tak pernah terjadi.

Demikian disampaikan Sekretaris Dispendik Situbondo, Ateng Zaelani, ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/12/2012).

"Kalau sudah menyangkut anak-anak kami sangat prihatin karena mereka memiliki masa depan yang masih panjang. Kita kan mengharapkan generasi yang akan datang lebih baik," jelas Ateng.

Ateng memang mendengar kabar arisan 'berbuah' PSK itu dari wartawan yang diperoleh dari pengakuan seorang PSK saat menjalani tes darah yang dilakukan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA). Untuk tindakan awal, Dispendik akan melakukan upaya internal dengan memanggil kepala sekolah SMA/SMK baik itu swasta dan negeri sekabupaten. Dari rapat tersebut, nantinya akan diperoleh langkah selanjutnya agar masalah ini bisa jelas.

"Kita akan membicarakan kok ada masalah seperti ini. Kita minta tolong kepada pihak sekolah untuk lebih waspada karena siswa SMA lebih rentan terhadap narkoba dan seks berisiko. Sehingga itu perlu diantisipasi," jelasnya.

Menurutnya, siswa merupakan tanggung jawab orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Namun zaman kini sulit memantau kegiatan anak-anak dalam 24 jam. Suguhan internet yang berbau pornografi bisa diakses anak-anak kapan pun tanpa sepengetahuan orangtuanya.

"Siapa yang bisa membendung jaringan internet. Bisa saja di depan orangtua dia alim, tapi di belakang bertolak belakang. Kita nggak bisa mengawasi anak-anak 24 jam penuh," katanya.

Selain itu, menurut Ateng, meski ada pendidikan karakter di sekolah, penyimpangan pada satu atau dua siswa bisa saja terjadi. "Kita memang harus lebih ketat, meningkatkan pembinaan siswa," pungkasnya.

Kabar yang beredar, arisan seks ini melibatkan siswa SMA yang masih muda belia. Saat mem-booking PSK, pelajar masih mengenakan seragam sekolah. Para pelajar ini arisan dengan teman di sekolahnya. Namun belum diketahui tempat mangkal PSK itu serta asal sekolah siswa yang ikut arisan seks.(MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini