Sukses

Waspadai Memar Pada Anak, Bisa Jadi Terkena ITP

Orangtua kadang menganggap enteng apabila ada luka-luka memar yang ada di tubuh anaknya. Padahal, memar dan tubuh mendadak gemuk bisa menjadi gejala awal terkena ITP.

Banyak orangtua yang tidak mengetahui persis gejala-gejala awal dari ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura). Orangtua kadang menganggap enteng apabila ada luka-luka memar yang ada di tubuh anaknya. Padahal, memar dan tubuh mendadak gemuk bisa menjadi gejala awal terkena ITP.

Itu pula yang terjadi pada Marisza Cordoba, penderita ITP (dewasa), waktu ia berusia 5 tahun. Gejala awal terjadi padanya adalah terdapat luka-luka memar disebagian tubuhnya. Pada saat dibawa ke dokter anak, sang dokter hanya berkata ke orangtuanya kalau Marisza kecil hanya dijilat setan dan kurang mengonsumsi vitamin C.

"Jadi, waktu usia 5 tahun sebagian tubuh saya memar. Saya dibawa ke dokter anak sama ibu saya. Eh, pas dicek, si dokter cuma bilang saya dijilat setan dan kurang vitamin C", katanya waktu menjadi nara sumber di acara Berdamai Dengan ITP, Minggu (2/12/12), sambil tertawa lepas.

Hal serupa pun terjadi pada Kevin, bocah penderita ITP yang kini berusia 5 tahun. Orangtua Kevin pun awalnya menganggap lebam yang terjadi pada Kevin akibat dari jatuh pada saat bermain sepeda. Orangtua Kevin pun tak lantas membawa anaknya ke rumah sakit. Tapi, tubuh Kevin yang awalnya kurus mendadak jadi gemuk dan lebamnya pun masih ada. Tak tahunya, ketika Kevin dibawa ke rumah sakit, sang dokter mendeteksi kalau Kevin terkena ITP.

"Awal gejalanya kita tidak merasakannya. Kan awalnya hanya lebam. Saya kira lebamnya itu karena jatuh bermain sepeda. Tahu-tahu Kevin badannya menggemuk. Kevin itu dasarnya kurus, sempat malu sih, kok ibunya gemuk anaknya malah kurus. Saya sempat juga melakukan penggemukan badan. Karena lebamnya tak kunjung hilang, saya bawa ke dokter anak. Kata dokter kemungkinan besar Kevin terdeteksi ITP", kata sang ibu.

ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan darah yang penyebabnya berkaitan erat dengan sistim imun atau kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel pembekuan darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan. Normalnya trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per kilometer darah. Tapi pada penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20 ribu-25 ribu per kilometer darah.

Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering mimisan. Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam Berdarah.

Sebagian besar anak yang menderita ITP memiliki jumlah sel darah merah yang sangat rendah dalam tubuhnya. Itu yang menyebabkan terjadinya pendarahan tiba-tiba. Gejala awalnya munculnya luka memar dan bintik berwarna merah di permukaan kulitnya. Selain itu juga mimisan dan gusi berdarah.

Lebih lanjut ibunya Kevin berkata, "Kevin pernah terkena demam selama beberapa hari. Demam disangka demam biasa karena pada saat itu lagi musim demam. Yang saya heran, ketika saya kasih obat pereda panas, kok badannya Kevin makin panas. Dan tiba-tiba mimisan. Langsung saja saya larikan ke rumah sakit karena takutnya demam berdarah. Ga taunya terkena ITP karena trombositnya 8.000,"

Dalam setahun Kevin dirawat sebanyak 7 kali di rumah sakit. Jaraknya pun berdekatan.

Maka itu, orangtua diminta untuk lebih waspada terhadap apa yang terjadi pada sang buah hatinya. Jangan pernah menganggap sepele apabila anak sudah menderita sakit yang dirasa aneh. Segera bawa ke rumah sakit untuk mengetahui penyakit apa yang diderita anaknya. (ADT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.