Sukses

Makanan Sehat Dicap Bintang 5, Tak Sehat Bintang Setengah

Tak hanya hotel yang bisa mendapat rating bintang lima, makanan pun nantinya juga akan mendapat label bintang lima tapi untuk tingkat kebaikan. Langkah ini dilakukan demi memerangi obesitas di Australia.

Tak hanya hotel yang bisa mendapat rating bintang lima, makanan pun nantinya juga akan mendapat label bintang lima tapi untuk tingkat kebaikan. Langkah ini dilakukan demi memerangi obesitas di Australia.

Kelompok kesehatan dan industri makanan sedang bekerja untuk mengusulkan desain untuk membuat konsumen lebih muda memilih makanan yang terbaik dan terburuk di rak-rak supermarket.

Berdasarkan program itu, sayuran akan diberikan bintang lima, sarapan sereal kemasan dengan gula, lemak jenuh, dan garam bisa hanya mendapat setengah bintang.

Seperti dikutip News Australia, Rabu (28/11/2012), desain ini diharapkan segera selesai dan diuji coba pada konsumen beberapa bulan mendatang.

Kepala Asosiasi Kesehatan Masyarakat Australia Michael Moore mengatakan, konsumen yang sibuk membutuhkan panduan cepat untuk kebiasaan makan yang lebih baik.

"Lebih dari 68 persen warga Australia kelebihan berat badan atau obesitas dan berhubungan dengan diabetes, jantung dan kanker, sehingga harus diambil tindakan,'' kata Moore.

"Proses ini berurusan dengan pilihan makanan sehat".

Menurut Moore, orang-orang ingin cepat membuat keputusan saat ingin membeli makanan kemasan sehingga membutuhkan referensi yang cepat, mudah dan bergizi lebih baik.

Skema makanan berbintang ini diterima setelah pemerintah federal menolak kode sistem lampu lalu lintas untuk merek makanan, dengan merah, kuning, hijau, berdasarkan nutrisi yang baik atau buruk.

Untuk itu, Moore mengatakan bersama asosiasi telah sepakat menggunakan sistem bintang lima.

Organisasi-organisasi juga masih memperdebatkan apakah rating bintang di bagian depan paket makanan akan terpisah untuk lemak, garam gula, dan kadar serat. (MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini