Sukses

Anak Konsumsi Banyak Kalori Kalau Makan di Restoran

Mengajak anak ke restoran membuka kesempatan mereka mengonsumsi banyak kalori, lemak yang jenuh, dan soda yang bisa mempengaruhi kesehatan mereka.

Liputan6.com, Jakarta: Orangtua kerap mengajak anak-anaknya makan ke restoran saat liburan atau karena tidak sempat memasak. Padahal mengajak anak ke restoran membuka kesempatan mereka mengonsumsi banyak kalori, lemak yang jenuh, dan soda yang bisa mempengaruhi kesehatan mereka.

Kondisi ini berbanding terbalik ketika anak-anak makan di rumah. Demikian hasil penelitian seperti dikutip laman myhealthnewsdaily, Rabu (7/11).

Anak-anak bakal mengonsumsi 126 kalori lebih banyak, dan remaja mengonsumsi 309 kalori lebih banyak pada hari mereka ke restoran cepat saji, dibandingkan saat mereka makan di rumah.

Pada hari mereka makan ke restoran yang full service, anak-anak mengonsumsi 160 kalori lebih banyak dan remaja 267 kalori lebih banyak dibandingkan saat di rumah.

Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak menjadi banyak mengonsumsi gula, lemak, lemak jenuh, dan sodium ketika mereka makan di restoran.

"Secara khusus, misalnya mengonsumi makanan cepat saji di kalangan remaja meningkatkan gula, lemak total, lemak jenuh, dan asupan natrium sekitar 13 persen, 22 persen, 25 persen, dan 17 persen dari tingkat referensi harian nutrisi masing-masing," tulis para peneliti dalam studi mereka diterbitkan di jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.

Penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata obesitas dan konsumsi makanan cepat saji telah meningkat secara paralel selama beberapa dekade terakhir, tetapi penelitian baru ini berbeda karena melihat makanan cepat saji sebagai layanan restoran full-service.

Dalam studi ini, para peneliti di University of Illinois di Chicago menggunakan hasil dari survei kesehatan nasional yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit antara 2003 dan 2008. Data mereka mencakup 4.700 anak-anak antara usia 2 dan 11 tahun, dan 4.700 remaja antara 12 dan 19 tahun.

Peserta (atau orangtua mereka) melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam sebelumnya pada dua hari yang berbeda.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa antara 1970-an dan pertengahan 2000-an, persentase dari total kalori yang didapatkan anak-anak di restoran telah meningkat. Dan persentase remaja yang makan di restoran cepat saji tiga kali atau lebih dalam seminggu, yang juga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini