Sukses

Gara-gara Obat Seorang Wanita Bisa Orgasme Sejam 24 Kali

Seorang wanita yang tidak disebutkan identitasnya mengalami mimpi buruk dengan gairah yang konstan. Dalam satu jam, ia bisa mengalami orgasme sebanyak 24 kali.

Liputan6.com, London: Tak hanya Kim Ramsey dan Zara Richardson yang mengalami orgasme hingga ratusan kali dalam sehari. Seorang wanita yang tidak disebutkan identitasnya juga mengalami mimpi buruk dengan gairah yang konstan. Dalam satu jam ia bisa mengalami orgasme sebanyak 24 kali.

Awal gejala sering orgasme itu dirasakan wanita tersebut pada dua tahun lalu. Saat itu ia sedang duduk di meja kerjanya di sebuah firma hukum. Seluruh tubuhnya di sisi kiri mulai terasa gatal, telapak tangan, jari-jari, dan kuku, bahkan bagian bawah telapak kaki.

"Dalam beberapa menit, sensasi itu menyebar ke daerah kelamin saya dan gatal menjadi menyakitkan yang intens. Cara terbaik yang bisa saya gambarkan adalah ini membuat saya merasa seperti ada sesuatu di bawah kulit saya yang mencoba untuk keluar," ungkapnya.

Awalnya, wanita itu gatal-gatal muncul karena stres karena ia memang sedang banyak tekanan di kantor. Namun kondisi itu semakin memburuk setelah sampai di rumah pada malam harinya.

"Meskipun saya tidak terangsang, area genital saya tidak berhenti berdenyut. Saya tidak ingin orgasme, tapi saya merasa benar-benar harus. Setelah saya lakukan, saya merasa lega dan gatal menghilang, tapi itu datang lagi beberapa jam kemudian, di tengah malam," lanjutnya.

Perasaan gatal itu membuat wanita ini berpikir ia mengalami alergi sehingga ia mengonsumsi antihistamin, namun tetap saja tidak membaik. Seperti sebelumnya, rasa gatal di bagian kiri tubuhnya mulai muncul dan pindah ke daerah genitalnya.

"Orgasme menjadi satu-satunya bantuan sementara," jelasnya seperti dikutip laman cosmopolitan, Kamis (1/11).

Selama tiga pekan berikutnya, sensasi itu terus membangunkannya di tengah malam dan membuatnya terjaga. Begitu pula saat di kantor. Alhasil, ia terus ke kamar mandi atau yang paling buruk ia berjongkok di belakang meja untuk menenangkan diri.

"Paling buruk, saya mengalami 24 orgasme dalam satu jam. Pada saat itu, saya lelah dan meninggalkan rumah hanya untuk bekerja dan menjalankan tugas," katanya.

Tak tahan dengan kondisi tersebut, wanita itu mulai menceritakannya ke beberapa teman dekat saat jam makan siang. Ia menjelaskan saat rasa gatal itu muncul ia tidak pernah merasa bergairah. Dan teman-teman wanita tersebut sepakat bahwa wanita ini mengalami masalah yang serius.

Dengan dorongan dari teman-temannya, wanita ini mencari gejala yang dialaminya di Google. Hasilnya, ia mengalami Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD) atau kelainan gairah genital. Ini merupakan masalah seksual yang hanya dialami satu dari sekian ribu wanita.

Wanita itu kemudian membuat janji dengan Irwin Goldstein, Direktur Pengobatan Seksual di Alvarado Hospital, di San Diego, dan langsung memeriksakannya. Wanita itu menjalani serangkaian tes.

Dr Goldstein menjelaskan, meskipun tidak ada penyebab tunggal dari PGAD, sudah banyak wanita yang mengalaminya setelah menghentikan penggunaan antidepresan tertentu. Dan itulah yang dialami wanita tersebut satu bulan sebelum munculnya rasa gatal.

"Satu teori adalah menghentikan obat ini secara tiba-tiba bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam neurochemicals di otak, yang mengatur refleks seksual. Saya terjebak dalam keadaan gairah seksual yang konstan," jelasnya.

Usai ke pakarnya, wanita itu segera memulai pengobatan, termasuk dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit ringan untuk mengurangi gejala yang dialaminya. Dr Goldstein mengatakan stres akan memperburuk gejalanya sehingga ia menyarankan agar wanita itu berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan berbicara dengan terapis.

Dalam beberapa bulan, rasa gatal itu berkurang dan ia pun mulai menjalin hubungan dengan seorang pria yang ditemuinya secara online.

"Kini saya orgasme hanya sekali atau dua kali sebulan untuk menghilangkan gejala yang saya alami.. Beberapa wanita telah sembuh dari PGAD sepenuhnya. Saya berharap menjadi salah satu dari mereka," pungkasnya.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.