Sukses

Sosok Ayah Bijak, Cegah Seks Bebas Remaja

Sosok sang ayah memang sangat penting untuk anak, terutama dalam urusan seks. Sebuah riset menyatakan bahwa anak yang dekat dengan ayahnya cenderung enggan melakukan seks bebas saat remaja.

Liputan6.com, New York: Sosok sang ayah memang sangat penting untuk anak, terutama dalam urusan seks. Studi terbaru menyatakan bahwa ayah berperan penting dalam mempengaruhi perilaku seks pada remaja. Bahkan, diketahui anak yang dekat dengan ayahnya cenderung enggan melakukan seks bebas saat remaja.

Direktur Badan Kesehatan Remaja dan Keluarga Universitas New York, Profesor Vincent Guilamo-Ramos menyatakan bahwa peran ayah juga penting untuk anak, meski ia jarang di rumah.

"Ayah juga berperan untuk hal yang berbeda. Tidak hanya ibu saja," ungkap Vincent, seperti dilansir HuffingtonPost, Sabtu (20/10).

Hasil riset ini dilakukan dengan mengamati 13 studi tentang pengaruh orang tua terhadap perilaku remaja 11-18 tahun, oleh tim Badan Kesehatan Badan Kesehatan yang dipimpin Profesor Vincent.

Dari studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Pediatrics ini, disimpulkan bahwa remaja yang ayahnya terlalu ketat atau terlalu longgar dalam mendidik anaknya justru berisiko melakukan hubungan seksual lebih awal ketimbang remaja yang ayahnya tak begitu ketat ataupun longgar. Artinya, remaja yang dekat dengan sang ayah cenderung menunda aktivitas seksualnya.

"Ayah yang tak cukup ketat atau pun longgar maksudnya adalah mereka yang punya peraturan jelas namun bersedia menyepakati sejumlah konsekuensi yang telah didiskusikan dengan anak-anaknya," kata Vincent.

Dengan adanya peran dan peraturan yang jelas dari sang ayah, remaja akan memahami apa yang diharapkan ayahnya, serta mengetahui konsekuensi yang bisa mereka peroleh ketika melanggar peraturan yang ditetapkan oleh sang ayah. Tetapi, ayah juga mesti memberi pandangan jika anaknya tetap diperbolehkan untuk membuat keputusannya sendiri. Si anak juga harus paham dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bercerita kepada ayah atas keputusannya tersebut.

"Itulah mengapa kurangnya fokus ayah terhadap perilaku si anak dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan orang tua untuk meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi remaja," tambah Vincent. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini